Sungai Menghitam di Mukomuko: PT DDP Diduga Abaikan Lokasi Tercemar, Warga Siap Turun Tangan!

Minggu 29-06-2025,21:32 WIB
Reporter : Rilis
Editor : Peri Haryadi
Sungai Menghitam di Mukomuko: PT DDP Diduga Abaikan Lokasi Tercemar, Warga Siap Turun Tangan!

MUKOMUKO, RAKYATBENGKULU.COM - Isu pencemaran sungai di Mukomuko oleh limbah kelapa sawit yang diduga berasal dari PT Daria Dharma Pratama (DDP) masih memanas, terutama di Kecamatan Ipuh. 

Video viral tentang air sungai yang menghitam dan berminyak telah memicu kekhawatiran publik. 

Namun, tanggapan awal dari pihak perusahaan justru menimbulkan pertanyaan besar.

Hingga saat ini, hanya Kepala Desa Tanjung Harapan yang berani bersuara tegas menanggapi video tersebut. 

BACA JUGA:Geger! Kejati Bengkulu Periksa Belasan Saksi Usai Obrak-Abrik Sekretariat DPRD: Ada Dugaan Korupsi SPPD dan Ma

BACA JUGA:Kejati Bengkulu Bongkar Kerugian Negara Akibat Tambang Ilegal: Hutan Lindung Jadi Sasaran!

Beliau berencana melayangkan surat resmi kepada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Mukomuko serta pihak PT DDP untuk mencari kejelasan.

Salah satu pemuda Desa Tanjung Harapan, Riko Putra, S.Ip, SH, MH, turut angkat bicara. 

Ia menyayangkan pernyataan PT DDP di salah satu media online yang menyebutkan bahwa pengecekan hanya dilakukan di hulu Sungai Air Pisang, dan hasilnya air di sana jernih.

BACA JUGA:Stop Pungli! Wali Kota Dedy Wahyudi Pastikan PPDB SMP di Bengkulu Gratis dan Anti-Kecurangan

BACA JUGA:Jangan Mau Bayar Parkir di Festival Tabut Bengkulu Jika Tanpa Karcis! Wali Kota Dedy Wahyudi Beri Peringatan

"Kami sangat menyayangkan tindakan PT DDP yang hanya mengecek air di hulu sungai yang katanya jernih. Seharusnya mereka turun langsung ke lokasi sungai yang diduga tercemar, agar mereka bisa melihat sendiri apa yang sebenarnya terjadi," tegas Riko.

Menurut Riko, sikap PT DDP ini tidak mencerminkan itikad baik dari perusahaan. 

Seharusnya, pihak perusahaan segera melakukan pengecekan di area yang tercemar dan mengambil sampel air untuk diuji.

"Jika mereka memberikan pernyataan seperti itu di media, seolah-olah mereka menganggap video viral itu hoaks, dan masyarakat dianggap mengada-ada. Mana bentuk komitmen penjagaan lingkungan yang selama ini mereka gembor-gemborkan?" imbuh Riko dengan nada kecewa.

Kategori :