Awards Disway
HONDA

Gubernur Bengkulu Dorong Lompatan Besar Kopi Lokal, 'Kopi Bumi Merah Putih' Simbol Keberpihakan untuk Petani

Gubernur Bengkulu Dorong Lompatan Besar Kopi Lokal, 'Kopi Bumi Merah Putih' Simbol Keberpihakan untuk Petani

Gubernur Bengkulu Dorong Lompatan Besar Kopi Lokal, 'Kopi Bumi Merah Putih' Simbol Keberpihakan untuk Petani--ist/Rakyatbengkulu.com

RAKYATBENGKULU.COM – Gubernur Bengkulu H. Helmi Hasan menunjukkan komitmen penuh dalam mendukung kebangkitan kopi lokal melalui program strategis Kopi Bumi Merah Putih. 

Dalam acara Bimbingan Teknis Pengolahan Kopi Pasca Panen yang digelar di Curup Kabupaten Rejang Lebong pada Rabu 28 Mei 2025, Helmi Hasan menegaskan bahwa pembangunan kopi bukan hanya urusan produksi, melainkan juga soal keadilan ekologis dan kesejahteraan petani.

Program ini hadir sebagai jawaban atas tantangan besar yang selama ini dihadapi para petani kopi di Bengkulu, mulai dari fluktuasi harga, rendahnya standar mutu, hingga minimnya akses terhadap pembeli internasional. 

Menurut Gubernur, semua itu harus diselesaikan dengan pendekatan menyeluruh dan terstruktur.

BACA JUGA:Prof. Jimly Asshiddiqie Ajak Mahasiswa Hukum UMB Pahami Demokrasi dan Supremasi Hukum Secara Komprehensif

BACA JUGA:Perkuat Struktur Pendanaan Jangka Panjang, BRI Fokus Himpun Dana Murah

“Pemerintah Provinsi Bengkulu tidak tinggal diam. Kami hadir lewat program Kopi Bumi Merah Putih, sebuah inisiatif yang menyeimbangkan antara kelestarian hutan dan peningkatan ekonomi masyarakat,” tegas Helmi Hasan dalam pidatonya.

Program Kopi Bumi Merah Putih mengadopsi pendekatan agroforestri berbasis konservasi, mengintegrasikan budidaya kopi ke dalam ekosistem hutan tanpa menggunduli kawasan hutan lindung. 

Helmi menekankan pentingnya menjaga tutupan pohon sebagai fondasi keberlanjutan, sembari memperkuat ketahanan ekonomi warga.

Dengan latar belakang bahwa lebih dari 70% lahan kopi di Bengkulu berada dalam kawasan hutan, strategi yang diterapkan ini dirancang agar tidak hanya meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi, tetapi juga menjaga keseimbangan ekologis.

Dalam acara Bimtek yang dihadiri oleh 100 peserta dari kalangan penyuluh, petani, hingga pelaku usaha kopi, Helmi juga menyoroti pentingnya alih teknologi dan pelatihan intensif untuk mencetak agen perubahan di lapangan.

BACA JUGA:Tetapkan Titik Nol Pekerjaan Rekonstruksi Jalan Sukowati, Bupati Fikri: Langkah Awal Perbaikan Infrastruktur

BACA JUGA:20 Desa di Mukomuko Resmi Berstatus Mandiri, DPMD Ungkap Dampak Positif dan Mekanisme Dana Desa

Sebagai langkah nyata, Pemprov Bengkulu telah membentuk Kelompok Kerja Pembangunan Kopi Bumi Merah Putih, merancang revitalisasi BUMD, mempersiapkan Bank Bengkulu sebagai lembaga keuangan pendukung, hingga menjajaki kolaborasi serius dengan investor nasional.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait