Korupsi Bawaslu Bengkulu Tengah Menguak Potensi Tersangka Baru, Empat Ponsel Disita Kejari

RAKYATBENGKULU.COM – Kasus dugaan korupsi di lingkungan Bawaslu Bengkulu Tengah tampaknya belum akan berhenti pada satu nama. 

Meski penyidik Kejaksaan Negeri (Kejari) Bengkulu Tengah secara resmi menetapkan EF, mantan Koordinator Sekretariat Bawaslu setempat, sebagai tersangka utama pada Kamis 31 Juli 2025, penyidikan masih terus berlanjut. 

Tak menutup kemungkinan akan ada nama-nama baru yang menyusul sebagai tersangka dalam kasus ini.

Penyidikan atas dugaan korupsi anggaran operasional dan kegiatan Bawaslu Bengkulu Tengah Tahun Anggaran 2023 ini bahkan sudah memasuki fase krusial. 

BACA JUGA:Liku Sembilan Masuk Zona Rawan, BPBD Pasang Telinga 24 Jam, Warga Diimbau Waspada Cuaca Ekstrem

BACA JUGA:Kisah Pengusaha Pakan Ternak dari Ponorogo Ini Buktikan KUR BRI Bisa Bikin Usaha Berkembang

Kejari Bengkulu Tengah, melalui Kasi Intelijen Yudi Adiansyah, SH, MH, menyatakan bahwa pintu untuk menetapkan tersangka lain tetap terbuka lebar.

"Penyidik tidak akan berhenti pada satu nama saja. Sebab hingga saat ini proses penyidikan masih terus berjalan, tidak berhenti pada saudari EF saja dan bisa saja ada tersangka baru," tegasnya.

Untuk memperdalam jejak transaksi dan komunikasi yang terlibat dalam praktik dugaan korupsi ini, penyidik telah menyita empat unit telepon genggam. 

Tak hanya milik tersangka EF, tetapi juga milik mantan Ketua Bawaslu Bengkulu Tengah Asmara Wijaya, salah satu staf internal, serta Ketua Bawaslu saat ini, Eva Kusnandar.

“4 HP ini kita sita sebagai salah satu upaya untuk memperkuat bukti digital dan menelusuri komunikasi yang berkaitan dengan dugaan tindak pidana korupsi ini," ujarnya.

BACA JUGA:Warkop Anak Mama Bengkulu Hadirkan Konsep Nongkrong Keluarga dan Kekinian, Nyo Murah, Nyo Lemak, Nyo Banyak

BACA JUGA:Agustus Tak Ramah untuk Dompet 5 Zodiak Ini, Apa Alasannya?

Tindakan ini menandakan adanya kemungkinan pengembangan perkara ke lingkaran yang lebih luas, tidak hanya pada posisi pelaksana teknis tetapi bisa merambah hingga ke pengambil kebijakan tingkat pimpinan.

Sumber: