Pelaku Pembunuhan Dua Bocah di Bengkulu Sempat Ikut Doa Bersama dan Pencarian, Kakek Korban Ungkap Kesaksian

BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM – Kasus menggemparkan pembunuhan dua bocah di Kelurahan Kandang Kecamatan Kampung Melayu Kota Bengkulu, terus menjadi perhatian dan menggegerkan warga. 

Setelah penemuan tragis jasad salah satu korban di dalam sumur, pihak kepolisian hingga kini masih mendalami peran masing-masing anggota keluarga yang telah diamankan.

Salah satu dari mereka adalah SC (45) bersama anaknya berinisial PT (17), yang tengah diperiksa intensif. 

Meski keduanya telah diamankan, penyidik belum menetapkan siapa dalang utama dari kejahatan keji ini.

BACA JUGA:Aset Berharga: Kecerdasan Emosional yang Perlu Dimiliki untuk Menjadi Pribadi yang Seimbang

BACA JUGA:Kronologi Penemuan Mayat Bocah dalam Sumur di Bengkulu, Keluarga Ungkap Kesedihan

Kisah memilukan terungkap dari kakek korban Arjuna, Syamsuar, yang tak kuasa menahan kesedihan saat menceritakan bagaimana tetangganya, yang kini menjadi tersangka, berpura-pura membantu pencarian cucunya, Arjuna (8), dan temannya Abiyu. 

Mereka bahkan ikut dalam doa bersama warga.

“Mereka sekeluarga ikut semua. Istrinya, anaknya, semua ikut nyari. Mereka juga hadir waktu kami adakan doa bersama malam itu. Padahal, ternyata mereka tahu di mana anak-anak kami," kata Syamsuar.

Syamsuar menambahkan, SC bersama istri dan anaknya sempat menggiring pencarian ke lokasi yang jauh dari rumah mereka, seolah-olah benar-benar peduli. 

BACA JUGA:Bermula dari Tulisan di Karung dan Bau Tidak Sedap, Polisi Ungkap Kasus Pembunuhan Dua Bocah Bengkulu

BACA JUGA:Dua Bocah Hilang Ditemukan Tak Bernyawa dalam Karung, Tetangga Jadi Pelaku Pembunuhan

Namun nyatanya, jasad kedua bocah tersebut ditemukan tak jauh dari rumah SC, tepatnya di dalam sumur di samping rumahnya.

"Dia pintar bersandiwara. Dia ajak orang ke arah seberang sungai, padahal ternyata cucu saya ada di samping rumahnya sendiri, di dalam sumur, bahkan dia seperti marah kenapa mau mencari di belakang rumahnya,” tambah Syamsuar.

Sumber: