Tak Percaya Hanya Satu Tersangka, Keluarga Korban Pembunuhan Bocah di Bengkulu Siap Serahkan Bukti Tambahan

BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM – Penetapan satu tersangka dalam kasus pembunuhan dua bocah asal Kelurahan Kandang Kota Bengkulu, yakni Abiyu dan Arjuna, menuai keberatan dari pihak keluarga. 

Merasa ada kejanggalan dalam proses penyelidikan, keluarga korban berencana mendatangi penyidik Polresta Bengkulu untuk menyerahkan barang bukti tambahan dan menghadirkan saksi baru yang diyakini dapat membuka keterlibatan pelaku lain.

Ayah dari korban Arjuna, Juliadi, menegaskan bahwa keluarganya menolak jika kasus ini hanya berhenti pada satu tersangka, yakni PU (17) yang masih berstatus pelajar.

“Kami tidak bisa menerima kalau pelakunya hanya satu. Kami memiliki saksi mata dan bukti yang menunjukkan ada pihak lain yang terlibat,” kata Juliadi.

BACA JUGA:Karung dan Batu Diamankan dari Rumah Tersangka, Polisi Dalami Bukti Pembunuhan Dua Bocah di Kelurahan Kandang

BACA JUGA:Harga TBS Sawit di Mukomuko Naik, Tertinggi Rp2.700/Kg: Ini Daftar Lengkap Harga per Pabrik

Kakek korban, Zainal Abidin, juga menyatakan bahwa pihak keluarga telah mengumpulkan sejumlah bukti penting, termasuk rekaman CCTV yang memperlihatkan aktivitas terakhir korban sebelum dilaporkan hilang. 

Bukti-bukti ini menurutnya dapat menguatkan dugaan bahwa tidak hanya satu orang yang terlibat dalam kejadian tragis tersebut.

“Kami sudah siapkan semua bukti. Ada CCTV dan saksi mata. Kami minta agar kepolisian membuka kemungkinan penyelidikan lebih luas dan tidak berhenti pada satu tersangka saja,” ujar Zainal.

Menanggapi rencana tersebut, Kapolresta Bengkulu Kombes Pol Sudarno menyampaikan bahwa pihak kepolisian siap menerima setiap informasi atau bukti baru yang disampaikan oleh masyarakat maupun keluarga korban.

BACA JUGA:Amarah Memuncak, Warga Kandang Rusak dan Minta Rumah Tersangka Pembunuh 2 Bocah Dirobohkan

BACA JUGA:Manfaatkan Pendanaan Usaha dari BRI, Waroeng Tani Tetap Berjaya Hingga Lintas Generasi

“Silakan datang jika memang ada bukti baru. Kami tidak menutup diri terhadap informasi dari masyarakat atau keluarga korban,” tegas Sudarno.

 

Sumber: