Benarkah Intermittent Fasting Bisa Jadi Solusi Diet yang Tidak Menyiksa?
Benarkah Intermittent Fasting Bisa Jadi Solusi Diet yang Tidak Menyiksa?--freepik.com
BACA JUGA:Diet dengan Ilmu: Cara Efektif Mengontrol Nafsu Makan di Malam Hari
- 5:2: Makan seperti biasa selama 5 hari dalam seminggu dan membatasi asupan kalori (sekitar 500–600 kalori) selama 2 hari lainnya.
- Eat-Stop-Eat: Puasa penuh selama 24 jam selama sekali atau dua kali dalam seminggu.
Metode ini dapat disesuaikan dengan gaya hidup dan kenyamanan masing-masing individu.
Sehingga terasa lebih fleksibel dibandingkan diet ketat lainnya.
Mengapa Intermittent Fasting Tidak Terasa Menyiksa?
1. Tidak Perlu Menghitung Kalori Berlebihan
Banyak diet mengharuskan kita menghitung kalori setiap makanan yang dikonsumsi.
BACA JUGA:Shio yang Paling Mudah Menarik Keberuntungan dengan Sikap Positifnya!
Dalam IF, fokusnya bukan pada jumlah kalori, melainkan kapan harus makanIni membuat proses diet terasa lebih mudah dan tidak membebani pikiran.
2. Bisa Tetap Makan Makanan Favorit (Dengan Batas Wajar)
IF tidak secara ketat melarang jenis makanan tertentu.
Selama masih dalam jendela makan, Anda tetap bisa menikmati makanan favorit dalam jumlah yang wajar.
Ini membantu mengurangi rasa tersiksa akibat pantangan makanan yang terlalu ketat.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


