Target Rp240 Juta PAD, Pemkab Kepahiang Andalkan Penataan Pasar dan Kepatuhan Retribusi
Los Pasar Kepahiang--Foto KORANRB.ID
Sejak penertiban dilakukan, sejumlah mantan PKL mulai beraktivitas di dalam pasar.
Namun, tantangan baru muncul dari sisi adaptasi pedagang dan perilaku konsumen. Banyak pedagang merasa omzet mereka belum kembali seperti saat berjualan di luar pasar.
"Kami di sini kan cari makan, bukannya apa-apa kalau hasil dagangan di dalam pasar tak sesuai, bagaimana kami nanti bisa bayar retribusi," ungkap Harsini, salah satu pedagang di Pasar Kepahiang.
"Ya mungkin karena pembeli masih banyak yang belum mau masuk. Ini kan mestinya jadi perhatian pemerintah juga, kenapa pembeli belum mau masuk," lanjutnya.
BACA JUGA:Jangan Sampai Gagal! Hindari 7 Kesalahan Fatal Berikut Saat Mencari Kerja
BACA JUGA:Jenis Ide Pilihan Bisnis dengan Perputaran Cepat: Peluang Untung dalam Waktu Singkat
Kondisi ini membuka ruang evaluasi terhadap fasilitas pendukung di area dalam pasar.
Akses masuk, kenyamanan lingkungan, hingga fasilitas parkir menjadi faktor penting dalam menarik minat pembeli.
Warga dan pedagang berharap, selain fokus pada administrasi dan retribusi, pemerintah juga tidak melupakan penguatan infrastruktur pasar.
Sebab, keberhasilan peningkatan PAD dari pasar tradisional tidak semata-mata bergantung pada jumlah kios terisi, melainkan juga pengalaman berbelanja yang nyaman dan mudah dijangkau.
Berita ini telah tayang di KORANRB.ID dengan judul: Retribusi PAD dari Pedagang Pasar Kepahiang Ditarget Rp240 Juta, Pembeli Masih Sepi
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


