500 Ekor Kerbau di Kecamatan Kota Mukomuko Terbebas dari Penyakit Ngorok
Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian Mukomuko, drh. Diana Nurwahyuni--Bayu/Rakyatbengkulu.com
BACA JUGA:142 Relawan Bencana Akan Kembali Bertugas di Bengkulu Selatan, Fokus Antisipasi Banjir dan Longsor
Selain pengobatan, Dinas Pertanian Mukomuko juga melakukan pengendalian secara terpadu dengan pemberian obat-obatan, vaksinasi, serta sosialisasi langsung kepada pemilik ternak.
Sosialisasi ini tidak hanya mengenai cara pengobatan, tetapi juga mencakup langkah-langkah pencegahan yang harus diambil oleh peternak.
Para peternak dibekali dengan pengetahuan dasar tentang sanitasi kandang, pola pemberian pakan yang baik, serta pentingnya vaksinasi untuk menjaga kesehatan ternak mereka.
“Kami tidak hanya mengedukasi soal pengobatan, tapi juga tentang pencegahan. Hal ini penting untuk mengurangi potensi penyebaran penyakit di masa depan," tambah Diana.
Walaupun kondisi sudah terkendali, Diana mengingatkan agar kewaspadaan tetap dijaga.
BACA JUGA:Program Makan Bergizi Gratis Perdana di Bengkulu Selatan Disambut Meriah Pelajar SMAN 2
BACA JUGA:Audit Jadi Penentu, Kejari Bengkulu Tunggu Hitungan Kerugian Negara Kasus Labkesda
Para peternak diimbau untuk terus memantau kesehatan sapi dan kerbau mereka, serta segera melaporkan kepada petugas jika ditemukan gejala-gejala mencurigakan.
Langkah ini sangat penting agar penyakit tidak kembali mewabah dan menyebabkan kerugian yang lebih besar bagi masyarakat.
"Kami berharap agar peternak terus waspada dan melakukan tindakan yang tepat jika menemukan gejala penyakit pada ternak mereka. Dengan kerja sama semua pihak, diharapkan ancaman penyakit ini tidak kembali menyebar," tutup Diana.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


