Penghargaan Istimewa: Walikota Bengkulu Muliakan Pensiunan PNS dengan Batik Khas nan Berharga

"Kalau pakai batik itu berarti pensiunan kota, seperti Bapak Firman tadi," jelasnya, menandakan sebuah identitas baru bagi para abdi negara yang telah purna.

Yang terpenting, Walikota Dedy Wahyudi berpesan kepada para pensiunan untuk tetap mendukung program pemerintah di tengah masyarakat, bahkan setelah tidak lagi aktif bertugas. 

BACA JUGA:Kabar Penting untuk Petani Mukomuko: Baru 3 Kelompok Tani Bersertifikat Prima, Padahal Manfaatnya Luar Biasa!

BACA JUGA:Bengkulu Selatan Darurat ODGJ: Angka Tertinggi di Provinsi, Dinsos Bergerak!

Ia juga menyerukan agar para pensiunan senantiasa menunjukkan kebanggaan atas pengabdian mereka kepada pemerintah kota.

"Ada sebagai oknum pensiunan kota, dia menjelekkan kota. Ini jangan diikuti, ini orang salah jalan. "Namanya kita bekerja pasti ada yang suka dan tidak suka, selisih pendapat atau lainnya. Apapun itu kita harus bangga menjadi pensiunan di kota ini dan bangga pernah menjadi bagian dari pemerintah kota." demikian Dedy.

Di tempat yang sama, Bapak Firman Romzi, Kepala Disnaker yang berpamitan, mengungkapkan rasa terima kasihnya atas acara perpisahan yang begitu istimewa ini. 

"Terima kasih, kalau boleh jujur selama saya menjadi Pegawai Negeri Sipil dan bertugas, di Kota Bengkulu inilah para pejabatnya kompak. Kalau di tempat lain main blok situ, blok sana," ungkapnya.

Ia juga berbagi cerita tentang upayanya menghadirkan inovasi demi kemajuan kota tercinta selama masa pengabdiannya. 

Salah satu terobosannya adalah retribusi tenaga kerja asing (TKA) yang berhasil meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). 

Saat ini, target pemerintah sebesar Rp500 juta, dan menjelang akhir Triwulan II, retribusi tersebut telah mencapai kurang lebih Rp400 juta – sebuah pencapaian yang membanggakan dan menjadi bukti dedikasi tinggi terhadap pemerintah dan pimpinan.

Sumber: