Tragis! Oknum Polisi Rudapaksa Ibu Mertua, Institusi Polri Ambil Langkah Tegas

Ia mengaku tidak berada di rumah saat kejadian berlangsung.

“Begitu saya tahu, saya langsung melaporkannya ke Polres. Saya tidak menyangka menantu saya tega melakukan hal seperti itu kepada istri saya sendiri,” tuturnya dengan nada kecewa.

Upaya Banding dan Respons Kepolisian

Setelah diberhentikan, Aipda AD diketahui mengajukan banding ke Polda Sulawesi Tenggara. 

Bahkan, beredar isu bahwa ia mendapat dukungan dari pihak tertentu untuk meringankan hukumannya.

Menanggapi hal tersebut, Kapolres Buton Utara menegaskan bahwa pihaknya tetap konsisten dalam menegakkan hukum dengan prinsip transparansi dan objektivitas.

BACA JUGA:Sekolah Rakyat untuk Warga Kurang Mampu, Bengkulu Utara Siap Bangun SMP Gratis dan Berasrama

BACA JUGA:Gotong Royong Lawan Banjir, Bupati Bengkulu Utara Turun Tangan Pasang Bronjong Demi Sawah Petani

“Kami belum menerima perkembangan terbaru soal banding. Namun, kami pastikan proses hukum tetap berjalan dan tidak ada ruang bagi intervensi dari pihak manapun,” ujarnya tegas.

AKBP Totok juga menyampaikan bahwa tindakan seperti ini tidak hanya merusak kepercayaan masyarakat, tetapi juga melukai kehormatan institusi kepolisian.

“Polri tidak mentolerir pelanggaran, terlebih yang menyangkut kekerasan seksual. Ini bukan hanya pelanggaran etik, tapi juga pelanggaran kemanusiaan. Kami ingin masyarakat tahu bahwa kami berdiri di pihak keadilan,” tegasnya.

Komitmen Menjaga Marwah Institusi

Kasus ini menjadi cermin penting bagi institusi Polri dalam upaya reformasi internal. 

Penindakan terhadap pelanggaran yang dilakukan oleh oknum aparat menjadi pesan tegas bahwa tidak ada yang kebal hukum, bahkan jika pelanggaran tersebut dilakukan oleh anggota sendiri.

BACA JUGA:Terkuak! Begini Cara Remaja 16 Tahun Hilangkan Jejak Usai Bunuh 2 Bocah

Sumber: