Awards Disway
HONDA

Biaya Politik Miliaran, Sejumlah Kepala Daerah Akui Setor Uang untuk Rohidin di Persidangan

Biaya Politik Miliaran, Sejumlah Kepala Daerah Akui Setor Uang untuk Rohidin di Persidangan

Biaya Politik Miliaran, Sejumlah Kepala Daerah Akui Setor Uang untuk Rohidin di Persidangan--Nova/Rakyatbengkulu.com

Keterangan yang memperkuat dugaan aliran dana juga disampaikan Rachmat Riyanto, yang menyatakan bahwa awalnya ia diminta Rp 750 juta, namun akhirnya sepakat dengan nominal Rp 500 juta yang disalurkan ke Ketua DPD Golkar Bengkulu Tengah, Hendrik Alzen.

“Saya yakin itu juga perintah dari Pak Rohidin,” tegas Rachmat dalam sidang.

Salah satu pengakuan paling mencolok datang dari Erwin Octavian, yang menyebut bahwa ia menyerahkan dana Rp 500 juta dalam bentuk dolar Singapura karena saat itu sedang berada di luar kota. 

Ia juga mengaku memberikan tambahan Rp 125 juta untuk keperluan survei dan saksi di TPS.

“Soal dolar, itu inisiatif saya sendiri karena saya sedang di luar kota waktu itu,” ungkapnya.

Sementara itu, Nirwan Arifin yang merupakan ASN Pemprov Bengkulu, mengaku hanya menjalankan perintah atasannya, Alfian Martedy, untuk mengambil uang dari dua kepala sekolah yang kemudian diserahkan dalam sebuah kardus di parkiran Kantor Gubernur.

"Yang kasih dua orang, saya hanya kenal salah satunya, Pak Eka," ujarnya.

BACA JUGA:Pemkot Bengkulu Buka Seleksi Calon Dewas Syariah dan Komisaris PT BPRS Fadhilah Periode 2025–2029

BACA JUGA:Kejati Bengkulu Tegaskan Penyidikan Dugaan Korupsi Tambang Tetap Berjalan, Pemeriksaan Saksi Masih Berlangsung

Suasana sidang sempat memanas saat Ketua Majelis Hakim Paisol, SH, menegur para saksi yang dianggap tidak memberikan keterangan secara jujur. 

Ia mengingatkan bahwa seluruh saksi telah disumpah di bawah Al-Qur’an dan bertanggung jawab penuh atas pernyataan yang disampaikan.

“Kalau masih berkelit, kalian tanggung sendiri akibatnya. Sudah disumpah tapi masih banyak ngeles,” tegas Hakim Paisol.

Dalam kesempatan tersebut, hakim juga menyinggung praktik serupa dalam setiap pencalonan kepala daerah, mempertanyakan apakah setoran dana kepada partai politik memang menjadi hal lazim. 

Meskipun awalnya sempat mengelak, para saksi akhirnya mengakui bahwa biaya politik untuk maju sebagai kepala daerah bisa menembus angka miliaran rupiah.

BACA JUGA:Profil Yulia, Camat Kota Mukomuko: Perempuan Hebat Lulusan S2 Universitas Bengkulu

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait