HONDA

Incar Perahu Besar, Tahapan Pilkada Serentak 2020 Kembali Bergulir

Incar Perahu Besar, Tahapan Pilkada Serentak 2020 Kembali Bergulir

BENGKULU - Tahapan Pilkada serentak 2020 kembali bergulir. Para kandidat makin gencar melobi partai politik untuk menjadi perahu dalam pertarungan pemilihan kepala daerah. Namun tidak sedikit partai besar belum menentukan sikapnya.

Dua partai besar yakni PDI Perjuangan dan Golkar belum satupun menyatakan mengusung kandidat bupati Kabupaten Bengkulu Selatan (BS).  Sudah ada lima nama mendaftar sebagai kader. Tapi tak satupun kader partai berlambang banteng moncong putih tersebut.

Namun dari kelima nama itu, Budiman Ismaun akan berpasangan dengan Helmi Paman eks anggota DPRD Provinsi Bengkulu  yang juga merupakan kader PDI Perjuangan.

Sementara itu ketua DPC Ketua DPC PDI Perjuangan  Barli Halim, mengatakan, meski Budiman mengandalkan Helmi Paman, namun DPC PDI Perjuangan tetap masih menunggu keputusan dari Ketum PDI Perjuangan Megawati untuk rekomendasi kandidat yang akan diusung.

“Ya masih nunggu keputusan Ketum PDIP, kita ada tahapan. Tapi apapun keputusan tetap menunggu dari buk Mega,” terang Barli.

Sedangkan, Partai Golkar juga belum mempunyai kandidat bupati BS. Saat ini DPD II Partai Golkar belum menerima hasil rekomendasi kandidat yang akan diusung oleh DPP Partai Golkar.

Kepastian belum adanya rekomendasi yang diterima untuk kandidat yang diusung oleh Partai Golkar disampaikan langsung oleh sekertaris DPD II Partai Golkar BS Dodi Martian. Menurutnya DPD II Partai Golkar BS sebelumnya sudah menerima lima nama yang akan mendaftarkan diri sebagai kandidat bupati BS melalui Partai Golkar.

Bahkan, meski Susman Hadi menjabat sebagai Ketua DPD II Partai Golkar juga bukan menjadi tolak ukur akan menerima rekomendasi untuk diusung sebagai kandidat bupati BS melalui partai golkar.

“Golkar hingga saat ini belum bertuan, kami terus melakukan survey dan melihat elektabilas siapa yang populer dan tergantung keputusan ada di pusat,” terang Dodi.

Sementara itu, teka-teki terkait partai pengusung pasangan bakal calon Bupati Kepahiang dan Wakil Bupati Hidayattullah Sjahid - Zurdi Nata, saat ini terjawab sudah. Seperti yang sudah diprediksi sejak awal, kedua pasangan yang sebelumnya hanya mendaftarkan diri ke Nasdem dan PKS tersebut, sudah mendapatkan lampu hijau dari petinggi pusat kedua partai besar itu.

Hal ini dijelaskan oleh Sekretaris DPW Partai Nasdem Provinsi Bengkulu, Erna Sari Dewi yang mengatakan bahwa rekomendasi dari DPP Partai Nasdem sudah turun untuk mengusung kedua pasangan bakal calon petahana tersebut. Ia mengatakan bahwa Hidayattullah Sjahid yang saat ini masih menjabat sebagai Bupati Kepahiang, merupakan kader potensial dari partai Nasdem.

"Jelas kami akan berupaya maksimal untuk kembali memenangkan Pak Dayat (Hidayattullah, red) pada Pilkada ini. Ini karena Pak Dayat adalah salah satu aset terbaik yang dimiliki partai saat ini. Hal inilah yang membuat DPP Partai Nasdem yakin memberikan kepercayaan untuk Pak Dayat pada Pilkada kali ini," jelasnya.

Hal serupa juga diungkapkan Ketua DPW PKS Provinsi Bengkulu, Sujono SP yang mengaku bahwa DPP PKS pun sudah mengeluarkan rekomendasi untuk mengusung pasangan Hidayattullah - Nata pada Pilkada Kepahiang 2020. Hanya saja menurutnya saat ini Surat Keputusan (SK) dari DPP belum diterima secara langsung oleh DPW PKS Provinsi Bengkulu.

"Ya, nama keduanya sudah di DPP, dan SK-nya memang belum kami terima. Namun hasil komunikasi kita dengan DPP, tidak ada pilihan lain untuk Pilkada Kepahiang selain kepada Pak Dayat dan Pak Nata," terant Sujono.

Pasangan Ujang Syarifudin-Firdaus Djailani sudah mendapatkan rekomendasi dari PKB. Informasinya juga mendapat dukungan dari Partai Demokrat. Firdaus Djailani juga merupakan Ketua DPC Partai Demokrat Kepahiang.

Firdaus tetap mengaku optimis bahwa ia bersama Ujang Syarifudin (Ujang Pupuk), bisa ikut dan memenangkan Pilkada Kepahiang 2020 mendatang.

"Saat ini dukungan kita memang baru dari PKB dengan jumlah 3 kursi di DPRD Kepahiang. Kita hanya butuh tambahan 2 kursi lagi untuk syarat minimal perolehan perahu partai, dan partai Demokrat saat ini juga ada 3 kursi di DPRD Kepahiang, serta ada beberapa partai lain juga yang siap mengusung kita. Jadi tidak perlu tergesa-gesa, kita tunggu saja seperti apa saat tahapan pendaftaran jalur Parpol nantinya di KPU Kepahiang," terang Firdaus.

Sementara itu pasangan bakal calon dari jalur perseorangan Edi Sunandar - Iche Rakizah, hingga saat ini masih menunggu hasil verifikasi syarat dukungan perseorangan di KPU Kepahiang. Harusnya saat ini pasangan Edi-Iche ini sudah mendapatkan kepastian mengenai syarat dukungan yang diterimanya, namun lantaran wabah Covid-19 membuat beberapa tahapan Pilkada 2020 sempat terhenti, dan pekan ini baru akan kembali berjalan seperti semula.

"Harusnya sudah ada hasilnya dari verifikasi, namun karena Covid-19 ini tahapan sempat tertunda. Kabarnya pekan ini KPU sudah mulai kembali melakukan tahapan. Dan kita tetap optimis syarat dukungan yang kita serahkan beberapa waktu lalu ke KPU Kepahiang, bisa memenuhi syarat. Dan kami bisa ikut andil dalam Pilkada 2020 ini, kemudian memenangkan Pilkada ini sesuai harapan masyarakat Kepahiang akan percepatan pembangunan daerah," optimisme Edi.

Dua Bacabup Final, Sapuan Tunggu Hasil Survei

Pilkada Mukomuko diprediksi sementara ini bakal ada empat pasang bakal calon bupati (Bacabup) dan bakal calon wakil bupati (Bacawabup). Dari empat pasang bakal calon itu, dua pasang sudah memastikan siapa pasangannya. Yakni Haidir, S.IP yang sekarang menjabat Wakil Bupati Mukomuko, berpasangan dengan Gunarto. Dan Kuwatono, berpasangan dengan mantan anggota DPRD Mukomuko, Andy Suheri, SE, M.Pd.

Sedangkan H. Choirul Huda, SH, Bupati Mukomuko sekarang, terbaru digadang-gadang bakal berpasangan dengan Rahmadi. Kemudian H. Sapuan, SE, Ak, MM, CA, digadang-gadangkan bakal berpasangan dengan Mujiono. Meskipun H. Choirul Huda maupun H. Sapuan, belum dapat memastikan final siapa pasangan mereka.

“Pilkada ini masih lama. Belum terpikir terlalu serius kearah Pilkada,” kata H. Choirul Huda, SH.

Terkait dukungan partai politik (Parpol), Huda memastikan menjajaki seluruh Parpol. “Semua partai sudah kita dekati dan kita ajak. Soal dia ngasih, itu hak preogratif partai,” kata Huda.

Ia pun tidak mempermasalahkan apakah nanti di Pilkada berhadapan dengan pasangan dengan head to head atau dengan banyak calon. Bagi Huda, semuanya punya kesempatan dan peluang yang sama. Sebab yang menentukan adalah pilihan hati masyarakat Kabupaten Mukomuko.

 “Semua lawan dianggap berat, semuanya punya peluang, wong ini pilihan masyarakat. Jadi tidak bisa ini dianggap lemah, sebab semuanya sama. Punya kelebihan dan kekurangan,” kata Huda.

 Huda menyatakan, dirinya kini masih fokus melaksanakan program pembangunan yang sudah direncanakan. Terlebih lagi kini masih fokus menyelesaikan permasalahan pandemi Covid-19. “Kita masih fokus penyelesaian masalah Covid-19. Covid-19 ini mudah-mudahan cepat selesai,” ujar Huda.

Sapuan dikonfirmasi Rakyat Bengkulu menyebut, ia masih menunggu hasil survei dari lembaga survei tingkat nasional, Charta Politika. Langkah ini, seiring dengan permintaan dari sejumlah Parpol. Dari hasil survei itulah akan diketahui, siapa pasangan yang akan maju bersama dirinya di Pilkada Mukomuko.

“Untuk pasangan, kita saat ini masih konsolidasi dari Parpol koalisi. Disamping itu, kita lagi menunjuk lembaga survei, Charta Politika. Karena Parpol koalisi minta kita tunjuk lembaga survei independen di level nasional, untuk melihat kondisi masing-masing kandidat. Jadi soal pasangan yang final, kita masih menunggu arahan dari Parpol koalisi,” papar Sapuan.

Siapa Parpol koalisi? Sapuan enggan menyebutkan. Menurutnya, sudah menjadi komitmen bahwa yang mengumumkan nantinya langsung pimpinan Parpol masing-masing. “Untuk dukungan Parpol, saya tidak bisa ngomomng. Karena komitmen dengan Parpol, merekalah yang menyampaikan,” kata Sapuan.

Bakal calon lain, Kuwatono memastikan serius dirinya serius maju di Pilkada Mukomuko. Ia optimis, dukungan dari PDIP, PKS dan Hanura. Dengan pasangannya Andy Suhery, SE, M.Pd. Meskipun sampai kemarin, rekomendasi untuk mereka belum terbit.

“Semuanya sama saja kedudukannya, karena rekom itu dari pusat dan sampai sekarang belum ada yang keluar. Ada yang membesarkan diri sendiri, itu terserah. Kalau saya biasa saja. Kita tunggu saja tanggal mainnya. Semuanya nanti ditentukan rakyat,” kata Kuwatono.

Hal serupa juga dinyatakan Haidir, S.IP. Ia pun optimis, apalagi dirinya sudah punya pasangan yakni Gunarto. “Untuk pasangan, masih dengan Gunarto. Soal Parpol, masih diintensifkan, mudah-mudahan dalam waktu dekat clear,” kata Haidir.

Haidir memastikan dirinya tidak akan melakukan upaya membatasi jumlah calon yang bisa maju di Pilkada Mukomuko. Baginya, siapapun yang duduk nantinya, dirinya atau yang lain, sudah menjadi garis dari Allah.

“Kita tidak pernah membatasi calon, berapapun kawan-kawan, masyarakat pecinta politik yang ingin maju, kita tidak khawatir. Karena pilihan ada di hati masyarakat. Jadi mau dua, tiga atau empat pasang, tidak ada permasalahan. Duduk atau tidak, sudah garis Allah,” pungkas Haidir. (hue)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: