Banyak Guru Gagap Teknologi
KEPAHIANG – Dunia pendidikan di tanah air semakin hari terus berkembang, khususnya di tengah gencarnya teknologi dan digitalisasi saat ini. Tak hanya siswa, namun juga dewan guru pun dituntut harus melek teknologi dan digitalisasi. Bahkan hampir seluruh sistem pendidikan saat ini sudah menggunakan teknologi dan digitalisasi, diantaranya e-pangkat, dapodik, dan aplikasi data sertifikasi. Namun di tengah gencarnya teknologi saat ini, masih banyak guru di Kabupaten Kepahiang yang belum melek teknologi dan digitalisasi, khususnya guru-guru senior yang sudah berusia 45 tahun ke atas. Kendati memahami fakta tersebut, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kepahiang mengaku hingga saat ini pemerintah memang belum mendapatkan solusi untuk penguasaan teknologi bagi para guru senior ini. “Memang masih sangat banyak kami temukan guru yang belum bisa teknologi dan digitalisasi. Ini terlihat ketika pengisian data online, baik untuk kenaikan pangkat, dapodik maupun sertifikasi. Banyak sekali kesalahan yang disebabkan tidak memahami digitalisasi,” ungkap Kabid Dikdas Dinas Dikbud Kepahiang, Nining Fawely Pasju, S.Pt, MM. Nining mengatakan di zaman teknologi ini, mau tak mau guru dituntut untuk bisa melek teknologi dan digitalisasi. Bahkan guru dituntut untuk proaktif belajar menguasai teknologi dan digitalisasi guna menunjang program pembelajarannya. “Salah satunya itulah gunanya pemerintah memberikan tunjangan sertifikasi kepada para guru-guru, ya untuk menunjang kebutuhan mengajarnya. Bukan untuk beli mobil dan kebutuhan rumah tangga, tapi untuk pengembangan kualitas guru itu sendiri, seperti membeli komputer, laptop, belajar aplikasi dan lainnya. Sehingga apapun sistem pendidikan terkait teknologi dan digitalisasi yang diterapkan pemerintah, guru bisa terus mengikutinya,” terang Nining. Nining mencontohkan, di masa pandemi Covid-19 saat ini kemampuan teknologi dan digitalisasi para guru sangat dibutuhkan, karena hampir seluruh lembaga pendidikan atau sekolah menerapkan pembelajaran kelas jauh secara daring. “Kalau guru tidak menguasai teknologi, bagaimana akhirnya bisa mengajar daring dan memberikan materi kepada para siswanya. Hal inilah akhirnya juga yang membuat salah satu kendala kelas daring tidak maksimal, lantaran guru tidak menguasai teknologi. Untuk itu sejak awal kita dari leading sector selalu melakukan sosialisasi kepada para guru untuk mulai belajar teknologi dan digitalisasi, yang gunanya pun untuk mempermudah para guru dalam menjalankan tugasnya,” papar Nining.(sly)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: