HONDA

Lapas Perempuan Kelas IIB Bengkulu Bebas dari Transaksi Tunai

Lapas Perempuan Kelas IIB Bengkulu Bebas dari Transaksi Tunai

BENGKULU - Demi menekan peredaran uang tunai di dalam Lembaga Pemasyarakatan (Lapas), Lapas Perempuan Kelas IIB Bengkulu mengelar launching program Lapas Perlu Berinai (Lapas Perempuan Bengkulu Bebas dari Transaksi Tunai), Senin (15/2). Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkum HAM) Bengkulu, Imam Jauhari didampingi Kadivpas Kemenkum HAM Bengkulu, Ika Yusanti dan Kalapas Perempuan Kelas IIB Bengkulu, Yekti Aprianti mengatakan, program tersebut diselenggarakan dalam rangka memantapkan situasi dan kondisi kehidupan dan penghidupan yang teratur, aman, tertib dan tenteram sehingga dapat menjamin terselenggaranya kegiatan pelayanan atau pembinaan di Lapas. Serta dalam rangka Pembangunan Zona Integritas Menuju WBK/WBBM Pada Lapas Perempuan Kelas IIB Bengkulu. "Saya mengapresiasi terobosan yang dilakukan oleh Lapas Perempuan Bengkulu dalam rangka menyukseskan program Pemerintah dan Bank Indonesia untuk Elektronifikasi Transaksi Pemerintah yaitu upaya untuk mengubah cara bertransaksi masyarakat dari yang semula berupa tunai menjadi non tunai untuk mengurangi penggunaan uang kertas menjadi uang elektronik, dengan diluncurkannya program Lapas Perlu Berinai (Lapas Perempuan Bengkulu Bebas dari Transaksi Tunai) yang bekerja sama dengan BNI dan Bank Mandiri," sampainya, Senin (15/2). Ia menambahkan, setelah resmi dilaunching, seluruh transaksi di dalam Lapas akan dilakukan melalui transaksi elektronik atau E-money yang diyakini mampu mengurangi transaksi tunai oleh Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) yang merupakan salah satu sumber masalah yang menyebabkan gangguan keamanan dan ketertiban seperti utang piutang hingga pungutan liar. "Ini bertujuan untuk meminimalisir penyelewengan dan penyalahgunaan uang di dalam Lapas sehingga segala transaksi yang dilakukan oleh WBP bisa terkontrol dan termonitor mengingat penggunaan dan peredaran uang tunai secara langsung dapat memberikan dampak pada terjadinya gangguan keamanan dan ketertiban serta hubungan kolutif di Lapas," tutupnya. Dalam kesempatan tersebut, Lapas Perempuan Kelas IIB Bengkulu juga melakukan peresmian perluasan bengkel kerja, bekerja sama dengan BRI Cabang Bengkulu yang bertujuan  untuk menambah ilmu, keterampilan serta membina WBP agar memiliki keahlian khusus dan mandiri yang diharapkan dapat diterapkan atau dimanfaatkan untuk membantu mata pencaharian WBP selepas masa tahanannya. (tok)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: