PKS Yakinkan Tetap Oposisi
JAKARTA, rakyatbengkulu.com - PKS berikhtiar tetap menjadi oposisi menjelang Pemilu 2024. Untuk itu, mereka memerlukan peningkatan perolehan suara demi menambah kursi parlemen, sebagai upaya memperkuat fungsi check and balances terhadap pemerintah.
Hal tersebut disampaikan Ketua Fraksi PKS DPR Jazuli Juwaini dalam paparan evaluasi akhir tahun, (28/12). Ia menyebut ada kesan dari publik di mana pembahasan RUU di parlemen cenderung berjalan terlalu cepat. Padahal ruang publik untuk memberi masukan belum diberikan secara luas.
BACA JUGA: SK PAW Golkar Akhirnya Turun
''Dalam membahas UU, tanpa bermaksud memperlambat, kita harus membuka ruang kepada anak bangsa yang memiliki pemikiran yang komprehensif. Tentu perlu kita tampung,'' tegas Jazuli.
Jazuli mengakui, dengan jumlah kursi PKS yang masih sedikit, serta menjadi oposisi yang minoritas, aspirasi masyarakat yang disampaikan seringkali tak terakomodasi. Karenanya, Jazuli berharap dukungan yang lebih besar khususnya pemilih PKS. ''Semoga pada pemilu mendatang bisa mengantarkan kursi untuk PKS 50 persen di parlemen,'' lanjutnya.
Di sisi lain, peneliti Formappi Lucius Karus mengatakan, kinerja DPR sepanjang 2021 tidak memuaskan. Koalisi pemerintah sangat dominan. Sehingga proses penyusunan, pembahasan hingga pengesahan kebijakan di parlemen sangat cepat. ''Belum satu pun kebijakan negara yang diputuskan DPR berlangsung alot, penuh perdebatan sengit hingga deadlock,'' ujarnya.
BACA JUGA: Polisi Terus Lidik Kasus Pungli Bantuan Menpora
Proses pembahasan sejumlah kebijakan seperti RUU, RAPBN maupun pertanggungjawaban APBN tidak berlangsung lama. Hal itu memperlihatkan wajah DPR yang tidak berdaya, tumpul, tak punya sikap kritis dan tegas. Putusan Mahkamah Konstitusi terhadap UU 11/2020 tentang Cipta Kerja menjadi bukti lemahnya DPR dalam menghasilkan UU yang berkualitas. (deb/lum/bay) Simak Video Berita
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: