HONDA

Harga Ayam Potong Naik, Pembeli Sepi

Harga Ayam Potong Naik, Pembeli Sepi

BENGKULU, rakyatbengkulu.com – Mengawali tahun 2022 ini, sejumlah harga bahan sembako dan dapur di pasar tradisional mengalami kenaikan.

Mulai dari harga telur, minyak goreng, cabai rawit juga harga ayam potong atau ayam broiler. BACA JUGA: Hindari Serapan Anggaran Lamban, Segera Ajukan Lelang!

Harga ayam broiler yang biasa dibanderol Rp 28 ribu - Rp 30 ribu per kilogram (Kg), saat ini naik menjadi Rp 42 ribu/Kg.

Penelusuran rakyatbengkulu.com di Pasar Tradisional Modern (PTM) Pasar Minggu, kenaikan harga ayam broiler ini disebabkan modal pedagang sudah tinggi mencapai sekitar Rp 33 ribu, kondisi daging ayam telah dibersihkan siap jual.

Selain pengeluaran modal bertambah, pedagang juga mengeluhkan pembeli yang sepi.

Kosim (41) salah seorang pedagang ayam di Pasar Minggu mengaku imbas harga daging ayam mahal, membuat pembeli sepi. Ia tak sanggup membawa terlalu banyak dagangannya ke pasar.

“Sore ini saja (kemarin, red) saya cuma bawa 30 Kilogram saja,” jelasnya.

Kosim tak sanggup menanggung kerugian besar jika ayam yang dibawa banyak dan tak ada yang membeli, lantaran keluhan daging mahal tak dari pedagang saja tetapi pembeli ikut mempertanyakan.

“Pembeli banyak kaget, katanya mahal sekali dan mereka sedikit-sedikit saja yang beli,” paparnya.

Bagi Kosim harga daging ayam mahal, justru tidak menguntungkan, karena jual beli mandek.

Ia meminta harga bisa normal kembali menjadi di bawah Rp 30 ribu per kilogram, sehingga penjualan bisa dalam jumlah besar.

Pedagang ayam potong lainnya, Iyan (42) mengatakan, karena modal sudah tinggi ia cuma sanggup membawa 100 kilogram saja ke pasar.

Modal sudah tinggi mencapai sekitar Rp 33-25 Ribu per kilogram karena pedagang harus menanggung biaya membersihkan ayam, dan transportasi buat dibawa ke pasar.

Kaget Melambung

“Ayam hidup harganya Rp 26.500 dari kandang, dari sebelumnya cuma Rp 20 ribu per kilogram. Ini modal ditambah biaya lain,” jelasnya. BACA JUGA: Menyusul Minyak Goreng, Harga Telur Melambung

Sementara itu Yanto (41) pembeli daging Ayam di Pasar Minggu cukup mengaku kaget harga daging ayam melambung.

Ia membeli daging ayam hanya 1,5 kilogram saja, untuk  membantu istri berdagang menjual ayam geprek.

“Kalau daging ayam sudah mahal, sementara harga geprek tetap saja, kita sedih juga dengar istri mengeluh karena daging yang naik ini,” pungkasnya. (iks)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: