Bekali Gepeng dengan Keterampilan
BENGKULU, rakyatbengkulu.com – Banyaknya gelandangan dan pengemis (Gepeng) disetiap simpang lampu merah Kota Bengkulu harus menjadi perhatian pemerintah.
Apalagi banyak yang masih dikatagorikan anak-anak. Hampir setiap simpang lampu merah di Kota Bengkulu ada gepeng yang menempatinya. Anggota DPRD Kota Bengkulu.
Kusmito Gunawan, SH, MH mengatakan gepeng harus disikapi dengan bijak dan arif. Harus ada Peraturan Daerah (Perda) yang mengatur tetang penangulangan gelandangan dan pengemis. BACA JUGA: Emas Rp 800 Ribu/Gram
Dalam hal ini menurut Kusmito yang harus dilakukan Pemeritah Kota adalah pendampingan dengan tujuan untuk mencari skill yang mereka miliki. Kemudian modal untuk mereka memulai usaha.
“Karna anggaran yang kita punya itu justru untuk rakyat,” ucapnya.
Kusmito juga menambahkan sebaiknya gepeng ini ini difasilitasi dan didata asal usulnya. “Dari mana dan tingal dimana, skilnya dibidang apa ini seharusnya dilakukan oleh dinas terkait,” kata Kusmito.
Sementara itu salah satu Gepeng di Simpang Skip Sudarman (54) mengatakan dia memiliki dua anak. Anak yang pertama sekarang masih duduk di kelas X di salah satu SMK di Kota Bengkulu, dan anak yang kedua masih balita.
Semenjak kaki sebelah kanan tidak dapat berfungsi dengan baik lagi karna cidera yang dialaminya beberapa tahun lalu, sekarang keseharian Sudarman hanya bisa beprofesi sebagai mengemis untuk menghidupi keluarganya.
Sebenarnya ia juga ingin mengganti pekerjaan yang lebih layak lagi tetapi karna keadaan yang tidak mendukung dia hanya bisa menjadi pengemis untuk saat ini.
“Saya kerja berat tidak bisa lagi, mau jualan gak ada modal”, ujarnya.
Diterbibkan Berulang
Dari pengakuan Sudarman selama ini ia sudah ada empat kali ditertibkan oleh Satuan Polisi Pamong Peraja (Satpol PP), setiap dilakukan penertiban sorenya dilepaskan. BACA JUGA: Butuh Pasar Skala Besar Susu Sapi
Tanpa adanya pembinaan yang dilakukan oleh Satpol PP sendiri ataupun oleh Dinas Sosial. Dengan keadaannya sekarang Sudarman juga mengatakan ia belum pernah mendapatkan bantuan langsung dari pemerintah.
“Belum pernah (Dapat bantuan pemerintah, red), mau itu Bansos atau yang lainya,” tambahnya.
Sementara itu di simpang Padang Harapan, Gilang (10) terlihat menjadi manusia silver. Dia sendiri masi duduk di bangku SD.
Kurang lebih sudah 1 bulan Gilang menjadi manusia silver. Awalnya ia cuma ikut temannya, ia menjadi gepeng hanya untuk menambah uang jajannya. Kedua orangtuanya sendiri sudah melarangnya untuk seperti ini.
“Dulu awal jadi manusia silver sering di marah, kini tidak lagi karena sudah lumayan lama,” ucapnya. (cw2)
Simak Video Berita
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: