Tarif Karantina Terlalu Komersil
BENGKULU, rakyatbengkulu.com - Karantina kepulangan jamaah umrah tidak lagi dilakukan di hotel-hotel komersil. Jamaah bisa memilih Asrama Haji Jakarta sebagai alternatif tempat karantina.
Sayangnya harga yang dipatok Kementerian Agama (Kemenag) dinilai terlalu komersil dan sebaiknya diturunkan. BACA JUGA: Daftar Haji di Sini, Berangkat 20 Tahun Lagi
Dari dokumen tarif karantina di Asrama Haji Jakarta yang beredar, tersedia beragam paket karantina untuk jamaah umrah. Diantaranya adalah paket satu hari, paket tujuh hari enam malam, sampai paket 14 hari 13 malam.
Dengan rentang harga paketnya mulai dari Rp 390 ribu/orang sampai Rp 7,1 jutaan/orang. Paket harga itu belum termasuk ongkos swab PCR sebagai salah satu syarat karantina.
Saat dikonfirmasi soal keberadaan tarif paket karantina di Asrama Haji Jakarta itu, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Hilman Latief tidak menampiknya.
’’Masih sedang dikaji, belum di-SK (surat keputusan),’’ kata Hilman kemarin (24/1). Soal adanya permintaan supaya harga paket tersebut diturunkan, Hilman tidak berkomentar.
Tuntutan supaya Kemenag menurunkan harga paket karantina di Asrama Haji Jakarta diantaranya disuarakan Sekjen Afiliasi Mandiri Penyelenggara Umrah dan Haji (AMPUH) Wawan Suhada. ’’Semestinya tidak perlu dibuat terlalu komersil,’’ katanya.
Wawan mengatakan AMPUH sebagai salah satu asosiasi travel umrah dan haji khusus mitra Kemenag, masih agak keberatan dengan besaran tarif tersebut. Menurut dia harga yang dipatok oleh Kemenag tersebut nyaris sama dengan tarif paket karantina di hotel berbintang.
’’Padahal asrama haji adalah fasilitas negara,’’ tuturnya. BACA JUGA: 70 Warga Diduga Keracunan Makanan Usai Hadiri Hajatan
Komentar serupa disampaikan Kepala Bidang Umrah Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI) Zaky Zakaria Ansshary. Dia mengatakan beberapa hotel komersil membuat perjanjian kerjasama dengan harga paket karantina yang lebih hemat.
Seperti yang dilakukan AMPHURI dengan sejumlah hotel, dapat disepakati paket menginap tujuh malam, sekamar berdua, termasuk tiga kali swab PCR dengan harga Rp 3.999.000 per orang.
Menurut dia harga paket ini jauh lebih murah dibandingkan dengan paket tujuh hari di Asrama Haji Jakarta untuk dua orang sekamar paling murah Rp 3.092.000 tetapi belum termasuk biaya swab PCR.
’’Semoga Kemenag rilis harga baru dengan harga yang lebih bersahabat. (Bahkan) ada anggota dewan (DPR) yang mengusulkan ke pemerintah agar (karantina di asrama haji) gratis,’’ tuturnya.
Dia menjelaskan selama ini Asrama Haji Jakarta baru digunakan untuk karantina satu hari jelang keberangkatan. Dengan biaya Rp 900 ribuan setiap orangnya.
Zaky berharap jamaah umrah yang hasil swab PCR negatif saat tiba di bandara Soekarno Hatta, diberikan izin untuk karantina mandiri. Sehingga biaya umrah bisa lebih hemat lagi.
Pada dasarnya Zaky menyampaikan penggunaan asrama haji sebagai alternatif karantina kepulangan jamaah umrah merupakan usulan dari asosiasi. BACA JUGA: Miliki Kardus Berisikan Paket Sabu, Residivis Kembali Dibekuk
Dia bersyukur Satgas Covid-19 akhirnya mengeluarkan rekomendasi bahwa Asrama Haji Jakarta bisa dipakai untuk karantina kepulangan jamaah. Dia juga menyampaikan suasana udara dan lingkungan di Asrama Haji Jakarta lebih baik dibandingkan di hotel.
Sehingga bisa membuat jamaah lebih betah ketimbang karantina di hotel komersil.
Informasi bahwa Asrama Haji Jakarta sudah bisa digunakan sebagai tempat karantina kepulangan umrah pertama kali disampaikan Menag Yaqut Cholil Qoumas saat rapat bersama Komisi VIII DPR kemarin (24/1). Dia mengatakan rekomendasi penggunaan asrama haji itu keluar setelah ada rapat kerja dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Menurut Yaqut penggunaan Asrama Haji Jakarta sebagai tempat karantina itu bisa semakin meringankan jamaah dari sisi pembiayaan. Karena menurut Yaqut, biaya karantina di Asrama Haji Jakarta lebih murah.
Selain itu dia mengatakan tingkat kejenuhan jamaah saat karantina di Asrama Haji Jakarta bisa jadi lebih rendah dibandingkan di hotel komersil. ’’Karena jendela masih bisa dibuka. Kalau di hotel (komersil) susah dibukanya. Ruang terbuka di asrama haji juga masih memungkinkan,’’ tuturnya.
41 Jamaah Umrah Berangkat
Sementara itu, sebanyak 41 orang jamaah umrah dari Provinsi Bengkulu kemarin pagi diantarkan oleh Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah di Bandara Fatmawati Soekarno.
Rohidin menyampaikan pesannya untuk para jamaah, agar dapat menjaga kesehatan agar bisa menjalankan seluruh rangkaian ibadah dengan baik. Selain itu, juga terhindar dari paparan covid varian omnicorn.
"Alhamdulillah, kita bisa mengantarkan para jamaah umrah ini. Jaga betul kesehatan agar tetap fit dan gunakan waktu Istirahat yang cukup di sela-sela ibadah," kata Rohidin, usai melepas 41 orang jamaah umrah dari provinsi Bengkulu di Bandara Fatmawati Soekarno, Senin pagi (24/1).
Sekali lagi, ia tekankan agar jamaah umrah bisa menjalankan ibadah dengan baik dan selalu menjaga kesehatan dan tidak sakit. Untuk itu, ia berharap agar dalam kesempatan untuk kembali mengunjungi Arab Saudi itu, juga dapat berpeluang bagun ibadah haji tahun ini. Ia mengaku senang kesempatan menjalankan ibadah ke tanah suci sudah kembali dibuka. BACA JUGA: Coblosan Pemilu di Hari Kasih Sayang, Pilkada 27 November 2024
"Tentu dengan mendoakan keberkahan untuk negara dan provinsi Bengkulu agar wabah Covid-19 segera berakhir," imbuhnya.
Di sisi lain, Manager Pemasaran Alfa Tour Elza Zarkandi mengatakan, para calon jamaah umrah telah menjalani pemeriksaan kesehatan sebelum dinyatakan bisa berangkat ke Tanah Suci.
"Semua jamaah dinyatakan negatif COVID-19 dan sah diberangkatkan pada hari ini," kata Elza. Apalagi, hal tersebut merupakan syarat administrasi. Vaksinasi COVID-19 menjadi syarat utama calon jamaah agar bisa berangkat.
Selain itu, ke 41 jamaah ini telah melalui pemeriksaan kesehatan lengkap sesuai dengan syarat keberangkatan dan kedatangan dari pemerintah Arab Saudi. Jemaah juga sudah diinapkan di Bapelkes Provinsi Bengkulu dan menjalani pemeriksaan swab dengan Bidokkes.
"Mereka sudah diinapkan di Bapelkes dan pemeriksaan swab oleh Bidokkes. Dan Alhamdulilah ke-41 jemaah dinyatakan negatif," jelasnya.
Sebelumnya, Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kemenag Provinsi Bengkulu, Zahdi Taher menjelaskan untuk saat ini pemerintah, masih berkoordinasi dengan pemerintah Saudi Arabia, dan pelaksanaan teknik berkaitan dengan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.
"Terkait umrah, penjelasan menteri agama itu tidak ada pemberhentian umrah. Namun tetap berada dalam pelayanan satu pintu. Sehingga umrah tetap berjalan. Kan beberapa waktu lalu ada kloter yang mulai berangkat umrah," jelas Zahdi. BACA JUGA: Mantan Kadis PU Seluma Penuhi Panggilan Penyidik, PH: Klien Saya Korban
Pelayanan satu pintu dimaksudkan setiap jamaah umrah itu harus dikarantina di Asrama Haji Pondok Gede. Selama beberapa hari, baru kemudian diterbangkan ke Arab Saudi, dan bisa saja di Arab Saudi itu dikarantina lagi.
"Nah ini, yang mungkin menyebabkan biaya umroh perorangan nya lebih besar dari sebelumnya. Karena ada karantina itu. Kalau normalnya itu kan sekitar Rp 26 juta. Sekarang bisa Rp 35 juta, yang menyebabkan biaya agak bengkak," paparnya. (war/jpg)
Rencana Tarif Karantina Kepulangan Umrah di Asrama Haji Jakarta
(tarif per orang)
Paket 1 Hari : Rp 390 ribu – Rp 646 ribu
Paket 3 Hari 2 Malam : Rp 884 ribu – Rp 1.637.000
Paket 5 Hari 4 Malam : Rp 1.386.000 – Rp 2.640.000
Paket 7 Hari 6 Malam : Rp 1.888.000 – Rp 3.644.000
Paket 10 Hari 9 Malam : Rp 2.640.000 – Rp 5.149.000
Paket 14 Hari 13 Malam : Rp 3.644.000 – Rp 7.156.000
Keterangan :
- Paket termurah umumnya satu kamar berisi empat orang
- Paket termahal umumnya satu kamar berisi dua orang
- Termasuk 3x makan dan 2x snack setiap harinya
- Tidak termasuk biaya tes PCR
- Termasuk pengantaran ke bandara untuk paket keberangkatan dan penjemputan untuk paket kepulangan
Sumber : Kementerian Agama
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: