HONDA

Pecah Rekor Harga Jual Sawit: Rp 750/Kg di Pabrik

Pecah Rekor Harga Jual Sawit: Rp 750/Kg di Pabrik

Truk bermuatan penuh TBS hingga melebihi tinggi bak truk, tengah dalam perjalanan menuju pabrik. --

MUKOMUKO - Untuk pertama kalinya dalam lima tahun terakhir. Seluruh pabrik kelapa sawit yang beroperasi di Mukomuko kompak membeli tandan buah segar (TBS) petani di tingkat pabrik hanya dengan harga ratusan rupiah per kilogram (Kg). Jika sebelumnya dua hari berturut-turut, maka di Kamis (7/7), menjadi harga terendah dari seluruh pabrik.

Data diperoleh, di PT. Sapta Sentosa Jaya Abadi hanya Rp 750/kg, PT. Karya Sawitindo Mas (KSM) Rp 820/kg, PT. Muko Muko Indah Lestari (MMIL) Rp 840/kg, PT. Surya Andalan Primatama (SAP) Rp 930/kg, PT. Karya Agro Sawitindo (KAS) Rp 820/kg.

PT. Daria Dharma Pratama (DDP) Rp 840/kg, PT. Usaha Sawit Mandiri (USM) Rp 720/kg, PT. Bumi Mentari Karya (BMK) Rp 850/kg dan di PT. Gajah Sakti Sawit (GSS) Rp 900/Kg.

BACA JUGA:Pembelian TBS Masih Terbatas

  Kepala Dinas Pertanian Mukomuko, Apriansyah, ST, MT mengatakan, pabrik terpaksa membeli TBS kelapa sawit petani. Lantaran desakan dari pemerintah. Sementara, pabrik tidak dapat menjual minyak mentah kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) dalam jumlah besar.

“Memang kondisi di pabrik, belum ada penjualan CPO. Itu hasil pengecekan kita ke masingmasing pabrik,” kata Apriansyah. Bahkan sambung Apriansyah, pabrik PT. Sentosa Sejahtera Sejati (SSS), sudah hampir tutup sebulan. Lantaran tidak ada sama sekali penjualan CPO.

Jadi kondisi sekarang, pabrik nekad spekulasi, membeli dengan harga cukup rendah. Karena tidak tahu kapan stok CPO mereka bisa langsung terjual seluruhnya.

BACA JUGA:Patuhi Harga TBS

“Mereka tidak bisa menjual. Sementara pabrik harus tetap beli TBS masyarakat. Jadi mereka spekulasi dengan membeli harga cukup rendah. Karena memang hampir seluruh pabrik, kesulitan, dan stok CPO terus bertambah,” terang Apriansyah.

Saat ini kata Apriansyah, pabrik menunggu kebijakan terbaru dari pemerintah mengenai ekspor CPO. Mereka menanti diberikan kuota lebih untuk ekspor CPO.

“Penjualan CPO mereka sekarang, hanya untuk kebutuhan dalam negeri. Mereka juga masih menunggu kebijakan pusat, melakukan ekspor, kuota lebih untuk ekspor CPO,” terangnya.

BACA JUGA:Sawit jadi Bahasan Utama Dewan Seluma, Desak Kada Menghadap Presiden

Pemkab tambah Apriansyah, hanya bisa melakukan pelaporan terkni harga TBS. Disampaikan ke tim pemantau harga TBS Indonesia. Sebab tidak bisa intervensi, mengenai penjualan CPO.

“Kita berharapnya, tidak ada pabrik lain yang menyusul kondisi PT. SSS. Mereka tidak bisa menjual sama sekali CPO-nya, sudah hampir sebulan ini. Untuk Mukomuko, kita masih dapat melihat lalu lalang truk tanki CPO. Walaupun tingkat intensitasnya belum seramai saat penjualan CPO lancar,” sampainya.

Sementara itu, untuk harga getah karet di Kabupaten Mukomuko, disebut Apriansyah, masih terbilang tinggi. Harga terendah saat ini, Rp 9 ribu per Kg.

BACA JUGA:Harga Sawit Anjlok, Konsumsi Pangan Ikut

Sedangkan harga tertinggi getah karet, hanya Rp 11 ribu per Kg. “Harga getah karet di wilayah Kecamatan Air Rami, itu antara Rp 9.500 – Rp 11 ribu per Kg. Kalau di Kecamatan Ipuh, antara Rp 9 ribu sampai Rp 10 ribu per Kg. Harga serupa juga di Kecamatan V Koto,” tutup Apriansyah.(hue)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: