Krisis Iklim Ancam Pulau Sumatera: Kanopi Hijau Mendorong Transisi Energi Berkelanjutan
Kanopi Hijau mendorong transisi energi berkelanjutan, krisis iklim ancam Pulau Sumatera.--dokumen/rakyatbengkulu.com
BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM - Pulau Sumatera menghadapi ancaman serius akibat krisis iklim, yang telah menyebabkan kehilangan daratan sebesar 27.175 hektare dalam tiga tahun terakhir.
Kanopi Hijau Indonesia, sebuah organisasi lingkungan, menyoroti dampak buruk ini dalam sebuah diskusi publik di Kota Bengkulu, Kamis, 10 November 2022.
Menurut Olan Sahayu, Direktur Program dan Kampanye Energi Kanopi Hijau Indonesia, krisis iklim telah mempercepat laju kehilangan daratan Pulau Sumatera karena naiknya permukaan laut.
Dalam 1,7 tahun terakhir, Sumatera kehilangan 15.170 hektare daratan, setara dengan luas Kota Bengkulu.
BACA JUGA:Aksi Simpati Sampaikan Suara Buruh, Kanopi Bentangkan Spanduk di Simpang Lima Ratu Samban
"Fakta kehilangan daratan Sumatera adalah fakta yang tak terbantahkan. Jika proses pembakaran batu bara tidak diakhiri, bukan tidak mungkin Sumatera akan hilang," ungkapnya.
Untuk itu, dia mendesak pemerintah untuk segera menghentikan pendanaan batu bara.
"Berhenti sama dengan menghentikan penderitaan rakyat. Pemerintah wajib menjalankan nilai dan prinsip transisi energi yang adil dan berkelanjutan," katanya.
Transisi energi yang sekarang sedang dibahas dalam pertemuan para pemimpin dunia, harus mendepankan keselamatan lingkungan dan rakyat.
BACA JUGA:Diduga Menjadi Penyebab Jalan Rusak, Dewan Kota Usulkan Buat Perda Retribusi Truk Batubara
"Kami melihat bahwa pembahasan yang sekarang sedang dilaksanakan cenderung mengarah kepada solusi-solusi palsu, hal ini terlihat secara jelas dari peraturan peraturan yang terbit," paparnya.
UU EBET memasukan nuklir sebagai jalan keluar, Perpres 112 tahun 2022 melegitimasi berdirinya PLTU-PLTU batubara baru.
Padahal, fakta yang ada bahwa energi fosil batu bara telah merampas penghidupan rakyat, merusak lingkungan serta menyebabkan kesehatan rakyat menurun serta secara global sebagai penyumbang terbesar dari krisis iklim.
Kanopi Hijau mendesak pemerintah untuk menghentikan proyek energi batu bara yang hanya memperburuk krisis ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: