HONDA

Krisis Iklim Ancam Pulau Sumatera: Kanopi Hijau Mendorong Transisi Energi Berkelanjutan

Krisis Iklim Ancam Pulau Sumatera: Kanopi Hijau Mendorong Transisi Energi Berkelanjutan

Kanopi Hijau mendorong transisi energi berkelanjutan, krisis iklim ancam Pulau Sumatera.--dokumen/rakyatbengkulu.com

BACA JUGA:Pansus DPRD Provinsi Bengkulu Panggil Perusahaan Tambang Batubara, Ingatkan CSR hingga Tenaga Kerja

Meskipun mendukung transisi energi yang diusulkan dalam pertemuan G20 di Bali, Kanopi Hijau menekankan pentingnya memastikan pendanaan untuk transisi energi tidak mengarah pada solusi palsu seperti proyek co-firing atau gasifikasi batu bara.

Koordinator Posko Puyang Ratu Sakti Yusmanilu juga mengungkapkan dampak negatif tambang batu bara, termasuk kerusakan saluran irigasi dan sumber air bersih warga.

Dia berharap pemimpin dunia dalam pertemuan G20 dapat menetapkan peta jalan transisi energi yang adil dan berkelanjutan, dengan memprioritaskan keselamatan masyarakat.

Ia menyatakan adanya tambang batu bara telah menyebabkan rusaknya saluran irigasi, jalan dipindahkan dan rusak. Tidak hanya itu, proses pengangkutan batu bara melalui jalan nasional telah memakan korban.

BACA JUGA:Proyek BORR Tuntas, 2022 Tak Ada Truk Batubara di Jalan Hibrida

Di sektor hilir, dimana batubara dibakar di PLTU telah menggusur tanam tumbuh petani, menghilangkan 10 hektare hutan mangrove dan baru-baru ini warga Teluk Sepang mengalami penyakit kulit.

"Di Teluk Sepang, terjadi penyakit kulit yang tidak sembuh walaupun diobati. Sebelumnya tidak pernah ada kejadian seperti ini sebelum adanya PLTU batu bara," ujarnya 

Dalam upaya menjaga keberlanjutan Pulau Sumatera, Kanopi Hijau Indonesia memandang pentingnya menjalankan transisi energi dengan prinsip-prinsip keadilan dan keberlanjutan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

"
"