Ternyata Sejarah Penggunaan Mata Uang di Peradaban Islam Mulai Berlaku di Masa Kepemimpinan Khalifah Ini

Adapun gaya dan tulisan yang tercantum pada koin tersebut menandakan kalau uang dinar itu berasal dari Arab Afrika Utara yang dicetak pada setahun sebelumnya.

Para umat Muslim di kota Andalusia mulai memakai koin yang bernilai setengah dinar yang dicetak di damaskus pada tahun 719 M.

Untuk uang Koin emas terakhir yang dicetak di kota Andalusia dicetak pada masa Nasrid Granada (tahun 1238 sampai 1492 Masehi).

BACA JUGA:Mudah Terlilit Utang, 3 Pemilik Weton Ini Sebaiknya Jangan Mengajukan Pinjaman Online

4. Masa Kekhalifahan Fatimiah (tahun 909 sampai 1171 Masehi)

Diketahui 3 khalifah pertama dari Kekhalifahan Fatimiyah yang berkuasa di tiga ibu kota berbeda yaitu, Quayrawan, Al-Mahdiya, dan Sabra-Mansuriyah mencetak koin emas dan perak sesuai dengan kebiasaan ortodok Sunni. 

Pada tahap awal, uang dinar yang dicetak Al-Mahdi mengikuti model serta ukuran dan desain yang dipakai Dinasti Aghlabid. 

Pada tahun 912 Masehi, dinasti ini mulai mencetak uang dinar yang ringan dan berukuran lebih besar dengan menggunakan tulisan Kufi yang indah.

Selanjutnya pada tahun 922 Masehi, percetakan uang dipindahkan ke Al-Mahdiyah dan lalu ke Al-Mansuriyah. Sang Khalifah Al-Qa'im pada tahun 934 Masehi mulai mengganti desain dan mulai mengadopsi tulisan indah Kufi. 

BACA JUGA:Pemilik 5 Weton Ini Akan Sulit untuk Kaya, Walaupun Telah Banting Tulang dan Kerja Keras

Untuk uang koin yang mempunyai nilai seperempat dinar juga dicetak oleh dinasti itu dari wilayah kekuasaannya di Sicilia. 

Terdapat ciri khas uang koin Fatimiyah yang beraliran Syiah yaitu pernyataan yang mengungkapkan hubungan pertaliannya dengan Ali bin Abi Thalib.

Nah, itulah tadi sejarah penggunaan mata uang di dalam peradaban Islam. Semoga informasi ini bisa bermanfaat.

Sumber: