Kisah Ken Dedes yang Merupakan Perwujudan dari Sri Nareswari, Para Raja-raja Jawa Dilahirkan dari Rahimnya
Para raja-raja Jawa dilahirkan dari rahimnya, inilah kisah Ken Dedes yang merupakan perwujudan dari Sri Nareswari.--dokumen/rakyatbengkulu.com
BACA JUGA:Bukan Islam, Ternyata Ini Agama Pertama dari Kerajaan Pagaruyung Beserta Sejarah dan Peninggalannya
Semula ayah Ken Dedes, Mpu Purwanatha tinggal di Daha ibukota dari Kerajaan Kediri.
Akan tetapi dikarenakan kelakuan dari Raja Kediri yaitu raja Kertajaya yang kejam dan tidak menghormati kaum brahmana, oleh sebab itulah Mpu Purwanatha dan para brahmana pergi dari Daha.
Selanjutnya Mpu Purwanatha kemudian tinggal dan menetap di Desa Panawijen yang merupakan wilayah Tumapel yang dipimpin oleh Tunggul Ametung selaku Akuwu atau Camat Tumapel yang merupakan wilayah kekuasaan dari Kerajaan Kediri.
Kecantikan dari Ken Dedes ini tersebar ke seluruh negeri. Kabar itu pun kemudian didengar Tunggul Ametung yang selanjutnya pergi ke Panawijen karena penasaran dengan kecantikan Ken Dedes ini.
BACA JUGA:Selain Kerajaan Rejang Empat Petulai, Ini Dia Kerajaan-kerajaan yang Pernah Ada di Provinsi Bengkulu
Terbukti benar adanya, Ken Dedes memang sangat cantik dan langsung membuat Tunggul Ametung jatuh hati.
Ketika Tunggul Ametung sampai, Ken Dedes sedang berada sendirian di rumah karena ayahnya Mpu Purwanatha sedang berada di hutan.
Ken Dedes kemudian meminta agar Tunggul Ametung menunggu ayahnya pulang. Akan tetapi, lantaran sudah tidak kuasa menahannya, Tunggul Ametung langsung membawa paksa Ken Dedes ke Tumapel.
Ayahanda Ken Dedes Mpu Purwanatha pulang, beliau tidak mendapati putri kesayangannya. Ditunggu dan setelah dicari ke mana-mana Ken Dedes tidak ditemukan.
BACA JUGA:Mengungkap Sejarah Candi Borubudur yang Dibangun Pada Masa Kerajaan Mataram Kuno
Mpu Purwa pun bertanya kepada setiap orang, dan orang yang ditanya hanya terdiam, rupanya mereka takut dengan sang penguasa Tunggul Ametung.
Sambil menahan amarah, Mpu Purwanatha kemudian mengucap kutukan, "Semoga yang membawa lari anakku tidak akan selamat hidupnya. Semoga dia mati tertikam keris".
Kutukan kepada penduduk desa, Mpu Purwa juga merapalkan mantra, "Semoga sumur-sumur di Panawijen kering dan sumber-sumber air tidak akan mengeluarkan air lagi sebagai hukuman karena mereka tidak memberi tahu akan keberadaan dari anakku".
"Semoga anakku yang telah mempelajari karma amadangi selamat dan mendapatkan kebahagiaan yang besar," ujar Mpu Puwanatha.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: