Breath Holding Spell: Anak Mendadak Berhenti Bernafas? Jangan Panik, Ini yang Perlu Orang Tua Lakukan
Breath Holding Spell: Anak Mendadak Berhenti Bernafas? Jangan Panik, Ini yang Perlu Orang Tua Lakukan--Foto: Freepik.com
BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM - Sebagian orang tua mukin masih asing mendengar istilah yang satu ini.
Breath Holding Spell atau BHS adalah kondisi dimana seorang anak secara spontan berhenti bernapas, biasanya sebagai respons terhadap stres, tantrum, ketakutan ataupun frustrasi.
Kondisi ini umum terjadi pada anak-anak. Meskipun terlihat menakutkan, kebanyakan anak pulih dengan sendirinya setelah beberapa saat tanpa efek jangka panjang.
Breath holding spell ini biasanya mulai terjadi pada anak-anak usia 6 bulan hingga 2 tahun. Dan kondisi ini biasanya akan berhenti ketika anak sudah menginjak usia 6 tahun.
BACA JUGA:Perhatian bagi Orang Tua ! Anak Sebaiknya Umur Berapa ke Dokter Gigi? Berikut Penjelasannya
Pada usia ini, anak-anak masih mengembangkan kemampuan untuk mengatasi emosi dan stres, dan breath holding spell seringkali terjadi sebagai respons terhadap kejutan untuk mengendalikan emosi tersebut.
Breath holding spell terlihat menakutkan karena saat kejadian, anak tiba-tiba berhenti bernapas dan mungkin kehilangan kesadaran.
Tentu ini dapat menciptakan kecemasan pada orang tua yang menyaksikannya.
Namun, penting untuk diketahui bahwa breath holding spell biasanya bukan tanda masalah serius dan kebanyakan anak pulih dengan sendirinya.
BACA JUGA:Tips Menjaga Kesehatan Anak Usia 1-2 Tahun Agar Tidak Mudah Sakit
Breath holding spell biasanya tidak menyebabkan kerusakan otak atau organ lainnya.
Sebab, anak cenderung mendapatkan kembali kesadaran dan mulai bernapas lagi setelah beberapa detik.
Meskipun jarang, beberapa anak mungkin mengalami cedera ringan jika mereka jatuh atau terbentur saat kehilangan kesadaran ketika mengalami kondisi Breath Holding Spell ini.
Nah, sebagai orang tua sebaiknya jangan panik ketika anak mengalami kondisi Breath Holding Spell. Beberapa cara dibawah ini bisa Anda lakukan untuk mengatasinya, yakni:
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: