HONDA

Sejarah Kerajaan Demak, Kerajaan Islam Pertama di Pulau Jawa yang Didirikan Anak Raja Majapahit

Sejarah Kerajaan Demak, Kerajaan Islam Pertama di Pulau Jawa yang Didirikan Anak Raja Majapahit

Kerajaan Islam pertama di Pulau Jawa yang didirikan anak Raja Majapahit, berikut sejarah Kerajaan Demak.--Foto: Facebook.com/Ahmadhapsaksetiawan

BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM - Kesultanan Demak atau yang dikenal juga Kerajaan Demak merupakan Kerajaan Islam pertama di Jawa yang berdiri pada tahun 1475 masehi di Demak.

Sebelum berdiri, Kerajaan Demak ini daerahnya  bernama Bintaro. Kerajaan Demak yang sebelumnya adalah kadipaten yang tunduk kepada kerajaan Majapahit, yang telah melemah pada saat itu.

Setelah beberapa tahun kemudian Demak melepaskan diri dari Kerajaan Majapahit.

Kerajaan Demak ini didirikan oleh Raden Patah, yang merupakan anak dari Prabu Brawijaya, raja Majapahit yang terakhir.

BACA JUGA:Samudra Pasai Kerajaan Islam Pertama di Nusantara, Telah Mengeluarkan Mata Uang Sendiri

Pada ketika itu Raden Patah mendapatkan perintah dari Sunan Ampel agar pergi ke Barat. Selanjutnya Raden Patah menemukan tempat yang dimaksud, kemudian Sunan Ampel menamainya sebagai Demak.

Selama berada di sana, Raden Patah diangkat menjadi bupati Demak dan kemudian menjadikan daerah tersebut  menjadi kerajaan Islam

Raden Patah kemudian mendirikan Kerajaan Demak dengan aturan dan norma yang berpedoman kepada nilai-nilai serta ajaran Islam.

Di masa kekuasaan Raden Patah, wilayah dari Kerajaan Demak meliputi Jepara, Tuban, Sedayu, Palembang, Jambi, serta beberapa daerah di Kalimantan.

BACA JUGA:Kerajaan Jeumpa, Kerajaan Islam Pertama di Sumatera Sebelum Kerajaan Samudera Pasai

Setelah Raden Patah wafat, tampuk kekuasaan Kerajaan Demak beralih kepada anaknya yang bernama Pati Unus.

Selanjutnya Pati Unus naik tahta setelah masa kekuasaan sang ayah sudah berakhir di tahun 1518.

Pati Unus yang bergelar Pangeran Sabrang Lor hanya berkuasa selama tiga tahun karena Pati Unus gugur dalam penyerangan ke Portugis yang kedua kalinya ke Malaka pada tahun 1521.

Tampuk kekuasaan Kerajaan Demak selanjutnya diteruskan Sultan Trenggana. Sultan Trenggono dikenal karena terlibat dalam pertempurannya merebut Sunda Kelapa di bawah pimpinan Fatahillah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: