Tradisi Angpao Saat Imlek, Pemberinya Harus Sudah Menikah, Diyakini Membawa Keberuntungan
Tradisi Angpao Saat Imlek, Pemberinya Harus Sudah Menikah, Diyakini Membawa Keberuntungan--rakyatbengkulu.disway.id
BENGKULU, RAKYATBENGKULU.Com - Memberi angpao saat Imlek merupakan tradisi yang hampir menjadi keharusan. Pada perayaan Imlek, momen pembagian angpao menjadi salah satu yang paling dinantikan, terutama oleh anak-anak.
Tahun baru akan terasa lebih meriah dengan amplop merah berisi uang tersebut. Namun, apa sebenarnya makna dan asal-usul dari tradisi memberi angpao pada perayaan Tahun Baru Cina?
BACA JUGA:Warna Merah Jadi Simbol Imlek, Melambangkan Keberuntungan, Monster Guo Nian Takut Warna Merah
Berasal dari Kisah Iblis Jahat, Sui
Kembali ke tradisi ya sui qian, memberi angpao pada anak-anak sebenarnya bermula dari kisah tentang iblis jahat bernama Sui.
Dalam kisah tersebut, Sui diceritakan senang mengganggu anak-anak. Jika Sui menyentuh kepala seorang anak yang sedang tidur, anak tersebut akan mendadak sakit hingga akhirnya meninggal.
BACA JUGA:7 Rekomendasi Warung Bakso Paling Enak di Bengkulu, Musim Hujan Selalu Ramai Pembeli
Akhirnya, para orang tua menempatkan koin yang dililit benang merah di dekat tempat tidur anak. Koin itu kemudian berubah menjadi peri yang memancarkan cahaya terang.
Iblis Sui yang tidak menyukai cahaya akhirnya berhenti mengganggu si anak kecil, sehingga sejak saat itulah ada tradisi memberi uang koin dalam amplop yang disebut angpao.
Sebetulnya Tak Hanya Saat Imlek
Dari kisah ya sui qian, terungkap bahwa tradisi memberi angpao sebenarnya tidak hanya terbatas pada perayaan Imlek saja. Angpao diyakini dapat membawa keberuntungan, kebahagiaan, dan keselamatan bagi penerimanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: