Soda Bisa Buat Kamu Obesitas dan Alami Masalah Usus, Bahkan Menyebabkan Kematian
Soda Bisa Buat Kamu Obesitas dan Alami Masalah Usus, Bahkan Menyebabkan Kematian--rakyatbengkulu.disway.id
BACA JUGA:Mitos yang Menyelubungi Gunung Slamet, Kenali Dulu Sebelum Mendaki, Dijuluki Atap Jawa Tengah
Jumlah tersebut jelas jauh lebih sedikit daripada kandungan yang ada dalam satu kaleng minuman bersoda. Asupan soda setiap hari bisa mempengaruhi tubuh secara langsung.
Saat minum minuman bersoda, kita akan langsung merasakan lonjakan energi dari kafein dan gula. Hal tersebut terjadi karena kafein memblokir adenosin yang merupakan neurotransmitter yang dapat membuat kita merasa lelah.
BACA JUGA:5 Mie Ayam Favorit Warga Bengkulu: Kuliner Ikonik yang Harus Dicoba!
Pada saat yang sama juga, karbohidrat sederhana dalam soda yang berasal dari gula diserap dengan cepat pada aliran darah dan kemudian berkontribusi pada peningkatan energi. Namun energi dari soda hanya bertahan sebentar dan pada akhirnya akan menurun sangat drastis.
Dokter Penyakit Dalam, Gastroenterologi dan Pengobatan Obesitas di Amerika mengatakan minuman bersoda juga berdampak pada usus secara langsung.
BACA JUGA:Hati-hati! Ini 7 Shio yang Akan Sial Akhir Bulan Nanti
Itu dibuktikan dengan keluhan kembung dan perut berisi gas akibat karbonasi dan gula setelah minum soda, yang dialami beberapa orang.
Meminum minuman bersoda setiap hari dapat mengganggu sistem pencernaan sehingga menyebabkan keluhan sakit perut, diare atau sembelit yang cukup sering.
BACA JUGA:5 Shio yang Akan Mendapatkan Rezeki Nomplok Akhir Bulan ini!
Efek itu terjadi karena semua kandungan gula dalam soda memberi makan bakteri jahat di usus dan merusak integritas lapisan usus.
Pada kondisi jangka panjang, kebiasaan mengonsumsi minuman bersoda juga akan membuat berat badan cepat bertambah, khususnya penambahan lemak perut.
BACA JUGA:Simak Rincian Dana Desa 2024 Purworejo 1, Jawa Tengah! 45 Desa 1 Miliar
Lemak di perut bisa berbahaya karena dapat meningkatkan kemungkinan penyakit jantung, sindrom metabolik, diabetes tipe 2 dan kanker payudara.
Hingga dapat memicu penyakit ginjal, tekanan darah tinggi dan kolesterol tinggi yang sangat berbahaya dan mengakibatkan kematian.(**)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: