HONDA

Filosofi Kuliner Khas Tionghoa Siu Mie atau Mi Panjang Umur, Wajib Ada Saat Perayaan Imlek

Filosofi Kuliner Khas Tionghoa Siu Mie atau Mi Panjang Umur, Wajib Ada Saat Perayaan Imlek

Kuliner Khas Tionghoa Mie Panjang Umur Wajib Ada Saat Perayaan Imlek Berikut Filosofinya--instagram/kimhwa_sby

BACA JUGA:Sajian Khas Tahun Baru Imlek, Jenis Kudapan Manis dan Asin, Ada Juga Buah Jeruk 2 (Kedua-tamat)

Dengan ukurannya yang panjang dan tidak terputus, diharapkan yang memakan mie ini rezeki yang terus mengalir dan tidak terputus sehingga dapat diberkahi pada perayaan Tahun Baru ini.

Filosofinya bagi mereka yang menyantap siu mie saat perayaan Imlek, memiliki harapan agar pada tahun yang akan datang diberikan rezeki berlimpah dan tidak terputus makmur terus kehidupannya sampai kapan pun. 

Ada caranya dalam menyantap mi panjang umur ini agar harapan yang baik seperti panjang umur dan rezeki tidak terputus dengan unik dan bernilai seni.

Beberapa cara makannya dipercaya dapat mengabulkan segala harapan pada mi tersebut.

BACA JUGA:Siapkan Hidangan Khas Imlek, Petasan dan Kembang Api, Barongsai jadi Tradisi Perayaan Imlek

Caranya yakni sebelum menyantap siu mie, diwajibkan berdoa terlebih dahulu.

Kemudian siu mie dapat disantap dengan menggunakan sumpit. Cara memakannya dengan cara harus dimakan secara utuh tanpa digigit agar tidak terputus.

Mi panjang umur ini diputar melingkar dengan sumpit, lalu dimasukkan ke dalam mulut dan dihirup agar tidak putus sehingga nilai harapannya tercermin dalam cara menyantapnya.

Jika saat memakannya siu mie sampai terputus dipercaya memiliki makna yang tidak baik. 

Keunikan inilah yang menjadikan menyantap mi panjang umur ini memiliki nilai seni berbeda dengan mi lainnya.

BACA JUGA:6 Manfaat Sinar Matahari Pagi untuk Kesehatan, Ini Waktu yang Tepat dan Cara Berjemur yang Benar

Selain itu, harus dimakan bersama-sama dengan anggota keluarga ini menjadikan mempererat hubungan keluarga sehingga berkatnya hingga semua keluarga dapatkan.

Ini menjadi tradisi yang turun temurun hidup dan berkembang di masyarakat Tionghoa terutama di Indonesia.

Meskipun terjadi dalam kurun waktu setahun sekali pada perayaan Imlek tentunya hal ini selalu ditunggu-tunggu oleh masyarakat Tionghoa sebagai bentuk rasa syukur mereka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: