HONDA

Benarkah Makan Kurma Harus dalam Jumlah Ganjil? Ini Alasan Menurut Hadis dan Medis

Benarkah Makan Kurma Harus dalam Jumlah Ganjil? Ini Alasan Menurut Hadis dan Medis

Ini alasan menurut hadis dan medis kenapa makan kurma harus dalam jumlah ganjil?--freepik.com/ freepik

Dalam ajaran agama Islam, sangat dianjurkan memberikan kurma kepada orang yang kurang mampu.

Dalam kehidupan sehari-hari, kurma juga dianggap sebagai makanan yang dianjurkan untuk dikonsumsi, terutama saat berbuka puasa.

BACA JUGA:Bisa Jadi Alternatif Minuman Buka Puasa, 7 Olahan Kurma Ini Bisa Mengembalikan Tenaga

Sunnah Nabi Muhammad SAW seperti kebiasaannya mengonsumsi kurma, baik sebagai sajian makanan maupun sebagai makanan pokok saat berbuka puasa.

Terdapat banyak catatan tentang kebiasaan Nabi Muhammad mengonsumsi kurma di dalam beberapa hadis sahih.

Selanjutnya dijadikan inspirasi bagi umat Islam untuk mengikuti sunnah beliau.

Saat menyambut tamu dan memberikan kurma juga menjadi kebiasaan yang populer.

Karena sesuai dengan anjura Rasulullah SAW tentang pentingnya bertindak baik kepada para tamu.

BACA JUGA:Kaya akan Nutrisi, Ini 11 Manfaat Kurma Ajwa Bagi Kesehatan, Dijuluki Raja dari Segala Kurma

Oleh karena itu, kurma tidak hanya sebagai makanan yang bernutrisi baik untuk tubuh.

Namun juga memiliki nilai keagamaan dan sosial dalam ajaran Islam.

Mengutip dari muslimah.or.id, Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin memberikan pandangannya tentang konsumsi kurma dalam jumlah ganjil atau genap.

Fatawa Nurun 'alad Darbi, rekaman nomor 354 yang artinya

"Itu tidak wajib dan tidak pula sunnah.

Seseorang berbuka puasa dengan kurma yang ganjil, semisal tiga, atau lima atau tujuh atau sembilan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: