Benarkah Makan Kurma Harus dalam Jumlah Ganjil? Ini Alasan Menurut Hadis dan Medis
Ini alasan menurut hadis dan medis kenapa makan kurma harus dalam jumlah ganjil?--freepik.com/ freepik
Kecuali di hari Idul Fitri.
Karena terdapat dalil yang shahih jika Nabi tidaklah berangkat salat Ied kecuali memakan buah kurma dalam jumlah ganjil.
Adapun selain itu, Nabi tidak memaksudkan untuk memakan buah kurma dengan jumlah ganjil”.
BACA JUGA:Kembalikan Gulamu Saat Buka Lewat Kurma, Ini 5 Kurma Termahal di Pasaran Dunia
Dalam hadist shahih Bukhori dan Muslim juga menjelaskan tentang keutamaan makan buah kurma dalam jumlah ganjil.
Dari riwayat sahabat Sa'aad bin Abi Waqqash, beliau pernah bersabda yang artinya:
" Barang siapa mengonsumsi tujuh butir kurma ajwa pada pagi hari, maka pada hari itu ia tidak akan terkena racun maupun sihir".
Makan kurma dalam jumlah ganjil merupakan salah satu kebiasaan yang diteapkan oleh Nabi Muhammad SAW.
Dan mengingat umat Muslim dianjurkan untuk mengikuti sunnah dalam segala hal, termasuk pola makan.
Dan beberapa penelitian juga mengatakan jika makan kurma dalam jumlah ganjil atau genap dapat memberikan efek berbeda pada tubuh.
BACA JUGA:Kurma dari Dunia Hingga ke Surga: Tanaman Paling Sering Disebut Dalam Al Quran, Apa Keutamaannya?
Makan buah kurma dalam jumlah ganjil bukanlah sebuah anjuran dalam agama Islam dan bukanlah sebuah kewajiban.
Selain karena sunnah , memakan kurma dalam jumlah ganjil dan dalam jumlah sederhana ada alasan medisnya.
Menurut penjelasan medis, ketika sesorang mengonsumsi buah kurma dalam jumlah banyak saat berbuka puasa akan memperberat metabolisme dan meningkatkan kadar glukosa.
memakan buah kurma dalam jumlah sederhana, sejatinya sudah cukup untuk mengembalikan energi saat berbuka puasa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: