HONDA

PMI Rejang Lebong Kirimkan Bantuan Air Bersih untuk Korban Banjir dan Longsor di Sumatera Barat

PMI Rejang Lebong Kirimkan Bantuan Air Bersih untuk Korban Banjir dan Longsor di Sumatera Barat

Bantuan air bersih untuk korban banjir dan longsor di Sumatera Barat dikirimkan PMI Rejang Lebong.--dokumen/rakyatbengkulu.com

CURUP, RAKYATBENGKULU.COM - Palang Merah Indonesia (PMI) Rejang Lebong Provinsi Bengkulu, pada Rabu, 20 Maret 2024, telah mengirimkan bantuan berupa dua armada air bersih untuk membantu meringankan beban korban bencana banjir dan longsor di Sumatera Barat (Sumbar).

Armada ini berupa mobil tanki air bersih dengan kapasitas masing-masing 5.000 liter.

Ketua PMI Rejang Lebong, Hendra Wahyudiansyah, menyatakan bahwa bencana banjir dan longsor yang melanda wilayah pesisir selatan telah ditetapkan sebagai darurat bencana provinsi.

Oleh karena itu, PMI turut serta dalam upaya membantu pengadaan sarana air bersih.

BACA JUGA:Bantuan Partai Politik di Rejang Lebong Disiapkan Senilai Rp1,02 Miliar

"Kami mengirimkan dua mobil tanki dengan kapasitas 5.000 liter beserta enam personel. Bantuan ini akan kami berikan selama 10 hari," ungkap Hendra Wahyudiansyah.

Hendra juga menjelaskan bahwa selain mengirimkan bantuan air bersih, PMI juga telah melakukan inventarisasi terhadap kebutuhan para korban bencana banjir dan longsor pada Jumat, 8 Maret lalu.

"Saat ini, kebutuhan utama para korban adalah air bersih. Oleh karena itu, kami memutuskan untuk mengirimkan dua armada air bersih terlebih dahulu. Kami akan terus mengevaluasi kebutuhan mereka untuk memberikan bantuan lebih lanjut," tambah Hendra.

Bencana banjir dan longsor ini telah melanda kawasan pesisir selatan, Padang Pariaman, dan Kota Padang.

BACA JUGA:Dampak Evaluasi dan Pilkada 2024, Program BKK untuk 122 Desa di Rejang Lebong Dihentikan

Namun, wilayah yang paling parah terkena dampak adalah masyarakat Pesisir Selatan, yang telah mengalami banyak korban jiwa.

"Dengan bantuan ini, kami berharap PMI Rejang Lebong dapat memberikan kontribusi yang signifikan bagi korban bencana di Sumatera Barat," tutup Hendra Wahyudiansyah.

Sementara itu, bencana banjir dan tanah longsor di Sumatera Barat telah menelan korban jiwa sebanyak 28 orang meninggal dunia, dan 4 orang masih dinyatakan hilang.

Proses pencarian korban masih terus dilakukan, sementara kerugian materiil akibat musibah banjir dan tanah longsor tersebut juga belum terhitung secara keseluruhan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

"
"