Bersihkan Diri dari Dosa dengan Zakat Fitrah, Bentuk Ketaatan Pada Allah, Hukumnya Wajib Bagi yang Mampu

Waktu Bayar Zakat Fitrah 

Waktu untuk membayar zakat fitrah dimulai dari saat terbenamnya matahari pada malam hari terakhir bulan Ramadhan atau pada waktu sebelum pelaksanaan sholat Idul Fitri dilakukan. 

Zakat fitrah sebaiknya dibayarkan sebelum pelaksanaan shalat Idul Fitri, agar dapat membantu fakir miskin menikmati momen perayaan Idul Fitri dengan lebih layak. 

BACA JUGA:Aktor Hollywood Will Smith Akui Kagum Al-Quran Hingga Khatam 30 Juz di Bulan Ramadhan

Namun, jika seseorang lupa atau tidak bisa membayarnya sebelum waktu Idul Fitri, ia masih diperbolehkan untuk membayar zakat fitrah setelahnya, namun dengan segera setelah pelaksanaan shalat Idul Fitri.

Kewajiban membayar zakat fitrah merupakan bagian penting dari ajaran Islam yang harus dipenuhi oleh setiap muslim yang memenuhi syarat-syarat tertentu. 

Kewajiban membayar zakat fitrah adalah fardu (wajib) bagi setiap muslim yang mampu membayarnya. Ini berarti bahwa membayar zakat fitrah adalah suatu kewajiban agama yang harus dipenuhi oleh setiap muslim yang memenuhi syarat-syarat tertentu.

BACA JUGA:Viral di Media Sosial, Janda Asal Bengkulu Tewas Dibacok 17 Liang di Sekujur Tubuh

Sebaiknya menyegerakan pembayaran zakat fitrah. Paling tidak harus dibayarkan sebelum pelaksanaan shalat Idul Fitri dilakukan. Ini berarti bahwa pembayaran zakat fitrah harus dilakukan sebelum hari raya Idul Fitri tiba.

Tujuan dan manfaat zakat fitrah untuk membersihkan jiwa dari dosa-dosa yang mungkin terjadi selama menjalankan ibadah puasa. Termasuk membantu fakir miskin menikmati momen perayaan Idul Fitri dengan lebih layak.

Sementara penerima zakat fitrah adalah fakir miskin yang memenuhi syarat-syarat tertentu. Ini berbeda dengan zakat mal yang memiliki kriteria penerima yang lebih luas.

BACA JUGA:30 Nama Anak Perempuan Estetik ala Wanita Kerajaan Inggris yang Memikat

Sedangkan besaran nominal zakat fitrah ditetapkan berdasarkan jenis makanan pokok yang lazim dikonsumsi oleh penduduk setempat. Besaran ini dapat bervariasi tergantung pada kebijakan lokal dan kondisi ekonomi setempat.

Besaran zakat fitrah ditentukan berdasarkan jenis makanan pokok yang lazim dikonsumsi oleh penduduk setempat. Di Indonesia, besaran zakat fitrah ditetapkan dalam bentuk sejumlah kilogram dari bahan makanan pokok.

Misalnya beras, gandum atau kurma. Besaran zakat fitrah ini biasanya diumumkan oleh otoritas agama setempat atau lembaga-lembaga amil zakat yang berwenang.

Sumber: