HONDA

Kisah Fatimah Az-Zahra Ketika Akan Dipoligami oleh Ali Bin Abi Thalib, Bukti Cinta Sang Ayah Kepadanya

Kisah Fatimah Az-Zahra Ketika Akan Dipoligami oleh Ali Bin Abi Thalib, Bukti Cinta Sang Ayah Kepadanya

Kisah Fatimah Az-Zahra Ketika Akan Dipoligami Oleh Ali Bin Abi Thalib, Bukti Cinta Sang Ayah Kepadanya--Tiktok/maiisyarah03

BACA JUGA:Ini Kandidat Calon Ketua DPRD Provinsi Bengkulu Periode 2024-2029

Rasulullah akhirnya mendengar kesedihan hati anak perempuannya tersebut sehingga dia mengetahui bahwa putrinya merasa tersiksa dengan keinginan suaminya untuk berpoligami.

Dikisahkan Rasulullah mengatakan alangkah baiknya kalau Ali menunda keinginannya untuk menikah sebagaimana mengikuti jejak Rasulullah cukup dengan Khadijah, namun menikah lagi ketika istrinya wafat. 

Tidak bisa dibayangkan oleh Rasulullah SAW saat itu anaknya harus bersama dengan anak perempuan dari Abu Jahal ketika Ali berpoligami dan sungguh berita itu membuat Fatimah sangat sedih.

Akhirnya pada suatu waktu Rasulullah berangkat ke Masjid dalam keadaan marah dan sesampainya disana, beliau berpidato dihadapan para sahabatnya mengenai Ali bin Abu Thalib.

BACA JUGA:Berhasil Rebut 10 Kursi, Golkar Dipastikan Duduki Ketua DPRD Provinsi

Rasulullah mengatakan, "Sungguh keluarga Hisyam bin Mughirah (Abu Jahal) meminta izin kepada saya untuk menikahkan putri mereka kepada Ali, Saya tidak mengizinkan perbuatan mereka.

Kecuali kalau Ali menceraikan putri saya Fatimah, lalu menikahi putri mereka, sungguh putriku adalah bagian dari diriku. Barangsiapa membuat hati Fatimah cemas, ia mencemaskanku dan Barangsiapa yang menyakitinya, ia menyakitiku. 

Barangsiapa membuatnya marah, maka ia telah membuatku marah dan barangsiapa membuatnya bahagia, ia membahagiakanku".

Setelah mendengar pidato Rasulullah di atas mimbar membuat hati Ali disaat pulang menjadi gelisah dan teraduk-aduk perasaannya. Ketika dirumah, ia menemukan Fatimah dalam kesedihan. 

BACA JUGA:DPRD Provinsi Dukung Pemprov Lestarikan Adat Masyarakat Bengkulu

Ali mendekat duduk disamping istrinya namun Ali terdiam cukup lama setelah itu baru dia memberanikan diri untuk berkata padanya, "Fatimah saya telah berbuat salah. 

Saya tidak mengindahkan apa yang menjadi hakmu engkau orang yang pemaaf dan suka mengampuni kesalahan orang lain dan saya percaya itu". 

Fatimah lantas terdiam dan tidak menoleh pada Ali. 

Setelah salat maghrib Ali mendekati istrinya kembali dan mengulang permohonan maaf kepada Fatimah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: