Ketahui Sejarah serta Makna dari Hari Raya Idul Fitri

BACA JUGA:3 Resep Kue Bolu Sederhana yang Lembut dan Nikmat, Cocok untuk Hari Lebaran⁠

Kaum Arab Jahiliyah juga merayakan 2 hari raya yang sangat meriah. 

Dijelaskan di dalam hadist kalau Hari Raya Idulfitri yang pada saat ini dirayakan setiap tahun.

Tidak lepas dari sejarah tradisi masyarakat arab Jahiliyah yang memiliki kebiasaan khusus berpesta di dalam 2 hari.

Selanjutnya setelah Rasulullah SAW mendapat perintah untuk menyebarkan agama Islam dan jalan kebenaran yang berasal dari Allah SWT.

BACA JUGA:3 Resep Kue Bolu Sederhana yang Lembut dan Nikmat, Cocok untuk Hari Lebaran⁠

Tradisi tersebut akhirnya berubah, di dalam hal ini Rasulullah SAW mengganti hari raya masyarakat Arab Jahiliyah dahulu menjadi perayaan yang lebih baik yaitu Hari Raya Idulfitri dan Hari Raya Iduladha.

“Dari Anas bin Malik, Rasulullah SAW bersabda, kaum jahiliyah di dalam setiap tahunnya memiliki 2 hari yang dipakai untuk bermain, pada saat Nabi Muhammad SAW datang ke Madinah, Rasulullah SAW bersabda: kalian memiliki 2 hari yang biasa digunakan bermain, sesungguhnya Allah SWT telah mengganti 2 hari itu dengan hari yang lebih baik, yaitu Hari Raya Idulfitri dan Hari Raya Iduladha.” (HR Abu Dawud & an-Nasa’i).

Diketahui sebelumnya, 2 hari tersebut diisi oleh berbagai perayaan pesta pora, dengan tradisi mabuk-mabukan dan juga menari. 

BACA JUGA:Beberapa Tips Ampuh untuk Mencegah Mabuk Perjalanan pada Saat Mudik Lebaran ke Kampung Halaman

Hal ini adalah pengaruh budaya dari orang Persia kuno. 

Selanjutnya setelah turun kewajiban puasa Ramadan.

Rasulullah SAW mengganti perayaan tersebut menjadi Hari Raya Idulfitri dan Hari Raya Iduladha yang diperingati pada setiap tahun sampai pada saat ini.

Diterangkan oleh seorang ulama, kalau Allah SWT menjadikan 3 hari raya di dunia bagi orang-orang yang beriman.

BACA JUGA:Bolehkah Tidak Berpuasa Ketika Mudik Lebaran? Ini yang Dijelaskan oleh Buya Yahya

Sumber: