HONDA

Asal Usul Suku Semendo Sumatera Selatan yang Telah Mendirikan Pemerintahan Demokrasi Pertama di Nusantara

Asal Usul Suku Semendo Sumatera Selatan yang Telah Mendirikan Pemerintahan Demokrasi Pertama di Nusantara

Suku Semendo Sumatera Selatan telah mendirikan pemerintahan demokrasi pertama di Nusantara, ini asal usulnya.--Facebook.com/ HistoricalLife

BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM - Indonesia negeri yang kaya akan berbagai suku bangsa dan adat istiadat yang tersebar di seluruh penjuru nusantara.

Akan tetapi kebanyakan orang belum banyak yang mengetahui mengenai asal-usul atau sejarah dari suatu suku tersebut.

Seperti salah satunya di Provinsi Sumatera Selatan yang diketahui memiliki 12 suku bangsa yang tersebar di seluruh wilayahnya.

Yang salah satunya suku semende atau semendo, diketahui suku Semendo ini mempunyai 2 subsuku yaitu Semende Darat dan Semende Lembak. 

BACA JUGA:Belum Banyak yang Tahu, Ternyata ini Awal Mula Masuknya Suku Bugis ke Bengkulu

Adapun Semende Darat berada di Pulau Panggung, dan Muara Enim, sedangkan Semende Lembak tinggal di Kecamatan Pulau Beringin, Sungai Are, Sindang Danau, dan kecamatan Mekakau Ilir di Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan.

Selain itu suku Semendo ini juga tinggal di Kecamatan Semendo Darat Laut, Semendo Darat Tengah, Semendo Darat Ulu dan sebagian lainnya berada di Kota Prabumulih, Kabupaten Ogan Komering Ilir, dan juga Kabupaten Ogan Komering Ulu.

Berdasarkan sejarah, Suku Semende atau Semendo ini adalah bagian dari Rumpun Melayu Tengah, suku Semendo diketahui berasal dari keturunan suku Banten.

Yang pada beberapa abad yang lalu pergi merantau dari Pulau Jawa menuju pulau Sumatera, yang selanjutnya suku banten ini menetap dan tinggal serta beranak cucu di daerah Semendo ini. 

BACA JUGA:Diwariskan Turun Temurun, Ternyata Ini Rahasia Kecantikan Wanita Suku Dayak Kalimantan

Adapun hampir 100 persen masyarakat suku Semendo ini hidup dari hasil pertanian, yang diketahui masih diolah dengan cara tradisional, dimana lahan pertanian di daerah ini cukup subur.

Untuk bahasa yang dipakai di dalam pergaulan sehari-hari yaitu bahasa Semendo, dimana pada setiap kata bahasa ini umumnya berakhiran e. 

Kata Semende memiliki arti nama Kute/ Wilayah pusat pemukiman yang mempunyai struktur pemerintahan pada sekitar antara abad ke 13.

Adapun keberadaan Kute Semende diketahui berdasarkan Sumber Sejarah yang berupa catatan pada Kaghas yang berhuruf Surat Ulu atau aksara Ulu yang ditemukan pada Muara Danau.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: