Tarif Sewa Rusunawa di Rejang Lebong Provinsi Bengkulu Kembali Dibahas
--
BACA JUGA:16 Mei Perjalanan Spiritual Dimulai, 239 Calon Jamaah Haji Rejang Lebong ke Tanah Suci
Selain itu, pembangunan Rusunawa juga membawa dampak ekonomi positif bagi daerah setempat.
Adanya proyek pembangunan menstimulasi pertumbuhan ekonomi melalui penciptaan lapangan kerja, baik langsung maupun tidak langsung, seperti pekerja konstruksi, pengadaan material bangunan, dan sektor jasa lainnya.
Hal ini berpotensi meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat dan memperkuat perekonomian lokal.
Namun demikian, pembangunan Rusunawa juga menimbulkan beberapa tantangan yang perlu diatasi, seperti pemeliharaan dan pembiayaan operasional setelah pembangunan selesai.
BACA JUGA:9 Kebiasaan Positif yang Bisa Mendorong Sukses di Usia Muda
Diperlukan perencanaan yang matang dari pemerintah daerah untuk memastikan kelangsungan operasional dan pemeliharaan fasilitas ini agar dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat.
Dengan demikian, pembangunan Rusunawa di Kabupaten Rejang Lebong tidak hanya sekadar proyek infrastruktur, tetapi juga merupakan langkah konkret dalam upaya meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan memajukan daerah secara keseluruhan.
Melalui pembangunan ini, diharapkan tingkat kesejahteraan masyarakat dapat meningkat, serta memberikan contoh positif bagi daerah lain dalam mengatasi permasalahan perumahan yang serupa.
Soal sewa Rusunawa kembali dibahas setelah penetapan awal sebelum rusunawa dihuni pada tahun 2018 lalu oleh Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Pemukiman (PUPRPKP) Kabupaten Rejang Lebong menggelar rapat Pembahasan Tarif Sewa Rumah Susun Kabupaten Rejang.
BACA JUGA:Megawati Hangesti Resmi Kembali ke Korea Usai Perbarui Kontrak dengan Red Sparks, Segini Gajinya
Kepala bidang Hendra Rahmulya, S.T mengatakan bahwa rapat pembahasan tarif sewa rumah susun Kabupaten Rejang Lebong ini merupakan rapat awal yang dilakukan oleh pihaknya.
Dalam rapat ini kita minta saran dan masukan kepada para peserta rapat terkait tarif sewa rusun yang akan kita tetapkan.
"Total biaya pengelolaan rumah susun mencapai Rp10.514.000 dengan rincian biaya operasional sebesar Rp7.713.000 dan rincian pemeliharaan sebesar Rp2.800.000. Dalam menentukan tarif sewa rusun ada beberapa komponen perhitungan tarif sewa rumah susun, terdiri dari biaya operasional, biaya perawatan serta biaya pemeliharaan,"Terang Hendra
Disebutkan Hendra perhitungan tarif rusun dibagi menjadi tiga katagori struktur yakni, struktur tarif atas, struktur tarif menengah dan struktur tarif bawah dengan hitungan biaya operasional ditambah pemeliharaan di bagi jumlah unit rumah susun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: