BANNER KPU
HONDA

Sering Dianggap Sama, Ternyata Ini Perbedaan Pendidikan Pancasila dan PPKN

Sering Dianggap Sama, Ternyata Ini Perbedaan Pendidikan Pancasila dan PPKN

Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Yudian Wahyudi, menjelaskan perbedaan mendasar antara pendidikan Pancasila dengan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKN) yang sebelumnya diterapkan.--BPIP

BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM - Sering dianggap sama, ternyata Pendidikan Pancasila dan PPKN terdapat perbedaan.

Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Yudian Wahyudi, menjelaskan perbedaan mendasar antara pendidikan Pancasila dengan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKN) yang sebelumnya diterapkan.

Dikutip antaranews.com, Minggu, 19 Mei 2024, Yudian menjelaskan bahwa pendidikan Pancasila, berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2022 tentang Standar Pendidikan Nasional, merupakan muatan wajib dalam kurikulum di semua jenjang pendidikan.

Hal ini bertujuan untuk mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

BACA JUGA:Pentingnya Buku Teks Utama Pendidikan Pancasila sebagai Sarana dalam Sosialisasi PIP di Masyarakat

"Penerapan Buku Teks Utama (BTU) Pendidikan Pancasila mencakup 30 persen materi kognitif dan 70 persen praktik," ungkap Yudian.

Implementasi BTU Pendidikan Pancasila yang menitikberatkan pada pengamalan nilai-nilai Pancasila diharapkan mampu mengokohkan pengetahuan, keyakinan, dan kebiasaan para pelajar.

Yudian juga berharap kegiatan tersebut dapat memaksimalkan implementasi BTU Pendidikan Pancasila di setiap jenjang pendidikan di Indonesia.

"Kami terus bekerja sama dengan berbagai sektor, termasuk Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi," tambahnya.

BACA JUGA:Penguatan Profil Pelajar Pancasila Lewat Gelaran Pentas Seni

Harapannya, pelaksanaan BTU Pendidikan Pancasila dapat meningkatkan keimanan, ketakwaan, karakter Pancasila, dan keterampilan siswa. Tujuan jangka panjangnya adalah mewujudkan Indonesia Emas pada tahun 2045.

Sementara itu, Staf Ahli Gubernur Sumatera Utara, Suherman, menekankan pentingnya Pendidikan Pancasila untuk memperkuat ideologi negara serta mengembangkan pengetahuan, pengalaman, dan strategi pembelajaran yang efektif.

"Sumatera Utara adalah provinsi yang kaya akan keberagaman budaya, agama, dan suku. Keberagaman ini adalah kekayaan yang harus dijaga dan dipelihara bersama melalui Pendidikan Pancasila," jelas Suherman.

Dengan Pendidikan Pancasila, Suherman berharap dapat membangun masyarakat yang inklusif, toleran, dan harmonis, untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: