Tuai Kontroversi! Pemotongan 3 Persen Gaji Pekerja, Ini Respon Ketua MPR Mengenai Tapera
Tuai Kontroversi! Pemotongan 3 Persen Gaji Pekerja, Ini Respon Ketua MPR mengenai Tapera--Instagram.com/BPTapera
BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM - Adanya pemotongan 3 persen dari gaji pekerja setiap bulan untuk iuran tabungan perumahan rakyat (tapera) menuai kontroversi di masyarakat.
Memang agak sulit rasanya menganalogikan iuran untuk rumah yang dapat dicairkan pada saat pensiun dengan BPJS Kesehatan ataupun BPJS Ketenagakerjaan.
Karena rumah adalah ranah privat yang kebutuhannya tidak dapat digeneralisasi.
Dikatakan Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet sapaan akrabnya, mengatakan kalau aturan tersebut harus dikaji ulang secara mendalam.
BACA JUGA:BRI dan BP Tapera, Sinergikan Ekosistem Pembiayaan Rumah Murah
BACA JUGA:Rp1,5 Miliar Sudah Digelontorkan untuk Bayar Iuran BPJS Kesehatan Perangkat Desa di Mukomuko
Karena menimbulkan pro kontra di tengah-tengah masyarakat.
Mantan Ketua DPR RI tersebut menyatakan, yang perlu dilakukan pemerintah ialah meningkatkan kemampuan daya beli masyarakat.
Bukannya malah memotong pendapatan masyarakat tanpa mengetahui manfaatnya.
Pendapatan setiap rumah tangga harus terus ditingkatkan, sehingga daya beli masyarakat dapat meningkatkan.
BACA JUGA:Tanggapi Keluhan Masyarakat, DPRD Provinsi Undang Dinkes Provinsi Bengkulu Serta BPJS Kesehatan
BACA JUGA:Mudik Makin Aman, BPJS Kesehatan Siapkan Pelayanan JKN Selama Libur Lebaran
Dikatakan Bamsoet, selama ini pemerintah tidak melakukan sosialisasi secara masif.
Sehingga masyarakat tidak mengetahui informasinya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: