HONDA

Komandan Lantamal II Lantik Letkol Laut (P) Octo Sahat M. Manurung sebagai Danlanal Bengkulu

Komandan Lantamal II Lantik Letkol Laut (P) Octo Sahat M. Manurung sebagai Danlanal Bengkulu

Letkol Laut (P) Octo Sahat M. Manurung dilantik Komandan Lantamal II sebagai Danlanal Bengkulu.--ANTARA/Anggi Mayasari

BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM - Komandan Lantamal II, Laksamana Pertama TNI Syufenri, secara resmi melantik Letkol Laut (P) Octo Sahat M. Manurung sebagai Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut (Danlanal) Bengkulu.

Jabatan ini sebelumnya dipegang oleh Letkol Laut (P) Yudho Mewah Angkasa.

Dalam sambutannya, Laksamana Syufenri menegaskan bahwa pelantikan dan serah terima jabatan (sertijab) adalah bagian dari regenerasi kepemimpinan dan pembinaan organisasi.

"Kepada pejabat yang lama, kami sampaikan terima kasih atas dedikasi dan pengabdiannya selama menjabat," kata Syufenri di Mako Lanal Bengkulu, dikutip antaranews.com, Senin, 29 Juli 2024.

BACA JUGA:Sinergi Bagi Negeri, Lanal Bengkulu Bersama Astra Motor Bengkulu Menggelar Aksi Donor Darah

BACA JUGA:Kekeringan Akibat Kemarau, Lanal Bengkulu Salurkan Air Bersih Bantu Masyarakat Pesisir di Bengkulu Tengah

Keberadaan Lanal sendiri, lanjutnya, merupakan representasi TNI AL di daerah yang menjadi tolok ukur masyarakat terhadap TNI Angkatan Laut.

Ia berharap Letkol Laut (P) Octo Sahat M. Manurung dapat mengemban amanah dan menjalankan tugas dengan baik dan benar.

Sementara itu, Danlanal Letkol Laut (P) Octo Sahat M. Manurung menyampaikan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan dan berkomitmen untuk melanjutkan serta meningkatkan kinerja pendahulunya.

"Kita akan lanjutkan kinerja Danlanal yang lama dan akan kita tingkatkan lagi," ujarnya.

BACA JUGA:Ini Dia Persyaratan dan Ketentuan Mengikuti AHM Best Student 2024, Reward 1 Motor Beat dan Beasiwa Pendidikan

BACA JUGA:Polresta Bengkulu Catat 1.800 Pemohon SIM Selama Operasi Patuh Nala 2024

Diketahui bahwa hingga saat ini, keamanan laut di wilayah Provinsi Bengkulu masih terjaga dengan baik.

Meskipun demikian, sejumlah pelanggaran seperti kecelakaan laut, illegal fishing, abrasi, pencemaran perairan, pengangkutan tambang ilegal, dan perkelahian antar nelayan maupun penduduk masih sering terjadi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: