HONDA

Bahaya! Jaringan Transmisi SUTT PLTU Teluk Sepang Telan Korban dan Kerugian Ekonomi

Bahaya! Jaringan Transmisi SUTT PLTU Teluk Sepang Telan Korban dan Kerugian Ekonomi

Telan korban dan kerugian ekonomi dari keberadaan jaringan transmisi SUTT PLTU Teluk Sepang.--dokumen/rakyatbengkulu.com

BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM - Jaringan Transmisi Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Batubara Teluk Sepang milik PT Tenaga Listrik Bengkulu (TLB) telah menelan korban dua kali dalam kurun waktu tidak lama ini.

Kedua korban tersebut adalah warga setempat yang tinggal di daerah sekitar lokasi jaringan tersebut.

Korban pertama adalah Prih Antini, seorang warga yang tinggal di Desa Babatan, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Seluma.

Korban Prih Antini terpental akibat tersengat listrik setelah dicek atap rumahnya menggunakan alat tespen ternyata terdapat aliran listrik. Saat ini kondisi korban mengalami gangguan kejiwaan serta ketergantungan obat.

BACA JUGA:Penting! Ini Penyebab Psoriasis Kulit Kepala, Jangan Samakan dengan Ketombe

BACA JUGA:Tips Menjadi Konten Kreator Bagi Pemula, Ini Skill yang Harus Dimiliki

Korban kedua adalah anak sulung dari Ibu Lina yang tinggal di Kelurahan Teluk Sepang, Kecamatan Kampung Melayu, Kota Bengkulu.

Saat kejadian korban tersengat aliran listrik ketika menyentuh air hujan yang ditampung di kamar mandi rumahnya.

Korban saat ini menderita trauma, bila hujan datang korban ketakutan dan langsung mematikan semua peralatan listrik di rumahnya.

Selain korban jiwa, jaringan SUTT juga menimbulkan kerugian ekonomi bagi kedua korban, yakni televisi menjadi mati total.

BACA JUGA:15 Daftar Pendekatan Pertanyaan Interview Kerja, Serta Cara Menjawab

BACA JUGA:KPU Kaur Tegaskan Zona Larangan Pemasangan Baliho Pilkada, Paslon Diimbau Patuhi Aturan

Dalam Dokumen ANDAL RKL-RPL juga disebutkan bahwa jaringan SUTT memancarkan gelombang magnet yang berefek pada timbulnya rasa lelah hingga kehilangan ingatan bila terpapar terlalu lama.

Dalam hasil pemantauan yang dilakukan oleh Posko Lentera, ditemukan 38 bangunan aktif yang dihuni ratusan warga. Puluhan bangunan tersebut berada tepat di areal berbahaya jaringan SUTT PLTU Teluk Sepang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: