HONDA

Mewaspadai Ancaman Bencana Hidrometeorologi di Bengkulu Saat Penghujan

Mewaspadai Ancaman Bencana Hidrometeorologi di Bengkulu Saat Penghujan

Mewaspadai ancaman bencana hidrometeorologi di Bengkulu saat penghujan.--ANTARA

Di tingkat daerah, BPBD Rejang Lebong telah menyiagakan personel dan peralatan pendukung di seluruh wilayahnya.

Sebanyak 156 desa dan kelurahan di kabupaten ini memiliki relawan BPBD yang siap membantu masyarakat.

"Kami juga menyiapkan peralatan seperti alat berat berupa satu unit loader dan satu unit mini excavator, pelampung, mobil dapur umum, logistik, dan obat-obatan," ujar Kepala Pelaksana BPBD Rejang Lebong, Shalahudin.

Wilayah Kabupaten Rejang Lebong sendiri rawan bencana seperti tanah longsor, banjir, angin puting beliung serta letusan gunung berapi, serta rentan terjadi kebakaran hutan dan lahan terutama di dalam kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS).

BACA JUGA:Promo Pilkada 2024 di Wahana Surya Park: Beli 1 Tiket Gratis 1, Hanya 27 November!

BACA JUGA:Bawaslu Provinsi Bengkulu Lakukan Patroli Pengawasan untuk Pastikan Masa Tenang Kondusif

Kabupaten Rejang Lebong sendiri tercatat sebagai satu-satunya wilayah di Provinsi Bengkulu yang memiliki gunung api berstatus aktif yakni Gunung Api Bukit Kaba.

Pentingnya Peran Masyarakat

Selain langkah-langkah pemerintah, masyarakat juga memiliki peran penting dalam mitigasi bencana.

Gubernur Bengkulu 2021-2024, Rohidin Mersyah, mengatakan masyarakat perlu berkontribusi aktif dalam menjaga lingkungan.

"Bengkulu berada di cincin api Pasifik dan rawan berbagai jenis bencana. Perilaku sederhana seperti tidak membuang sampah sembarangan dapat membantu mencegah banjir," kata dia.

BACA JUGA:Ketua Bawaslu Provinsi Bengkulu Ikuti Video Conference Bersama Kapolri di Polda Bengkulu

BACA JUGA:Korupsi Dana BOK Puskesmas Palak Bengkerung, Kejari Periksa 40 Saksi

Rohidin juga mengingatkan bahwa mitigasi bencana harus menjadi prioritas semua pihak. Dengan meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan, risiko bencana dapat diminimalkan.

"Kewaspadaan masyarakat adalah kunci utama dalam menghadapi ancaman bencana hidrometeorologi," katanya.

Selain mitigasi teknis, edukasi kepada masyarakat menjadi elemen penting dalam menghadapi bencana. BMKG Provinsi Bengkulu telah meluncurkan program "BMKG Goes to School" yang ditujukan kepada pelajar SMA dan SMK di berbagai wilayah. Program ini bertujuan meningkatkan kesadaran generasi muda akan pentingnya kesiapsiagaan bencana.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: