Bengkulu Kembali Alami Inflasi Setelah Lima Bulan Deflasi, Dipicu Naiknya Harga Bahan Pokok
Kepala BPS Bengkulu, Win Rizal--Foto Antaranews.com
"Harga kelapa sawit naik. Kenaikan dipengaruhi oleh adanya penurunan produksi kelapa sawit, meningkatnya permintaan, dan kebijakan pemerintah," jelas Win Rizal.
Sebelum mencatat inflasi pada November, Bengkulu mengalami deflasi bulanan dari Juni hingga Oktober 2024.
Pada September, inflasi tahunan Bengkulu berada di level 1,48 persen (yoy), sedangkan pada Oktober turun lagi menjadi 1,34 persen (yoy).
BACA JUGA:Dirut Bank Bengkulu Raih Penghargaan Bergengsi 'TOP 12 Young CEO' pada Forum Nasional
Angka inflasi bulanan sebesar 0,20 persen pada November masih berada di bawah target nasional, yaitu 2,5 persen dengan toleransi plus-minus 1 persen.
Namun, salah satu komoditas yang membantu menekan inflasi adalah cabai rawit. Pasokan melimpah dari petani lokal dan daerah lain membuat harga cabai rawit justru mengalami penurunan.
Dengan sisa satu bulan di 2024, masih menjadi tanda tanya apakah inflasi Bengkulu sepanjang tahun ini akan tetap berada di bawah 1 persen atau melampaui angka tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: