HONDA

Kesbangpol Sebut Beberapa Ormas Ilegal di Bengkulu Selatan, Aksi Provokatif Muncul di Media Sosial

Kesbangpol Sebut Beberapa Ormas Ilegal di Bengkulu Selatan, Aksi Provokatif Muncul di Media Sosial

Cuplikan live video Facebook Herman Lufti dan bentuk komentar provokatif yang muncul pasca pernyataan Kesbangpol bahwa ada beberapa ormas yang illegal di Bengkulu Selatan termasuk FPWK dan ASBS--ist/rakyatbengkulu.com

MANNA, RAKYATBENGKULU.COM - Setelah pemberitahuan dari Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Bengkulu Selatan yang menyatakan bahwa dua organisasi masyarakat (Ormas), yaitu Forum Peduli Wilayah Kedurang (FPWK) dan Aliansi Selamatkan Bengkulu Selatan (ASBS), tidak terdaftar atau ilegal, sejumlah komentar provokatif mulai bermunculan di media sosial

Salah satunya adalah komentar yang diarahkan langsung kepada jurnalis Harian Bengkulu Ekspress, Renald Ayubi.

Tindakan provokatif tersebut berasal dari akun Facebook milik Herman Lufti, yang saat itu menyiarkan video live berisi komentar provokatif dan ajakan untuk menghasut. 

Video yang sempat viral tersebut, meskipun sudah dihapus, menampilkan komentar salah seorang pengguna akun Facebook, Hendra Wijaya, warga Dusun Pagar Bunga Desa Keban Agung 1 Kecamatan Kedurang. 

BACA JUGA:Festival Durian II Rejang Lebong, Meriahkan Kuliner dan Dorong Pengembangan UMKM Lokal

BACA JUGA:Perkelahian Maut di Bengkulu Selatan, Cabdin Manna Komitmen Lakukan Sosialisasi untuk Cegah Kasus Serupa

Dalam live video tersebut, Hendra juga menggunakan bahasa daerah yang berisi komentar yang cukup keras.

"Lantak la pule Renald tu, padahal jeme Pagar Bunge dan Tanjung Alam, la memang dindak saling hormati itu pak ketua," ujar Hendra dalam komentar yang mengiringi siaran langsung Herman Lufti.

Saat ditemui di kediamannya, Hendra mengaku bahwa ia terprovokasi oleh aksi Herman Lufti yang terlihat menampar dirinya sendiri dalam video siaran tersebut. 

Hendra juga menyampaikan bahwa ia tidak bermaksud buruk terhadap Renald Ayubi, yang masih keponakannya. 

BACA JUGA:Menyambut Imlek 2025, Ini Peran Penting Imlek dalam Melestarikan Budaya Tionghoa di Indonesia

BACA JUGA:Sambut Imlek Tahun 2025, Ketahui Sejarahnya Mulai Dari Larangan Hingga Perayaan Nasional, Simbol Kebangkitan

"Saya pada saat itu terpancing melihat aksi Herman Lufti saat live. Renald itu masih keponakan saya, dan juga tidak mungkin saya berniat mencelakainya. Justru saya akan membela jika ada yang ingin mencelakainya," jelas Hendra, sambil meminta maaf atas komentar spontan yang ia lontarkan.

Sementara itu, Renald Ayubi menanggapi permintaan maaf tersebut dengan bijak. Ia menegaskan bahwa pemberitaan mengenai ormas ilegal, termasuk FPWK dan ASBS, didasarkan pada pernyataan resmi dari Kesbangpol Kabupaten Bengkulu Selatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: