Festival Durian II Rejang Lebong, Meriahkan Kuliner dan Dorong Pengembangan UMKM Lokal

Tampak produk usaha mikro kecil dan menengah dijajakan pada Festival Durian II di Terminal Pasar Padang Ulak Tanding, Senin 20 Januari 2025--Badri/rakyatbengkulu.com
REJANGLEBONG, RAKYATBENGKULU.COM – Festival Durian II yang digelar di Terminal Pasar Padang Ulak Tanding (PUT) Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu, pada Senin 20 Januari 2025, menjadi ajang yang tidak hanya merayakan kelezatan kuliner berbasis Durian, tetapi juga memberikan perhatian besar pada pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di daerah tersebut.
Acara yang diselenggarakan oleh Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kecamatan PUT dan Binduriang ini menjadi platform penting bagi pelaku UMKM lokal untuk mempromosikan produk unggulan mereka, yang sebagian besar berbasis pada durian dan produk-produk pertanian lokal lainnya.
Bazar kuliner durian yang diadakan menampilkan berbagai produk olahan durian, mulai dari lempuk durian, wajik durian, bronis durian, hingga nastar dan mendut durian.
"Berbagai jenis makanan seperti lempuk durian, wajik durian, bronis durian, hingga nastar dan mendut durian berhasil menarik perhatian pengunjung. Namun, di balik hidangan lezat tersebut, ada cerita penting tentang bagaimana UMKM ini berperan dalam meningkatkan perekonomian lokal," ungkap Hamdan, Ketua KTNA Desa Taba Tinggi, PUT.
BACA JUGA:Usia Sudah Diatas 40 Tahun? Kurangi Makanan Berwarna Putih Ini!
Selain kuliner durian, festival ini juga turut mempromosikan produk lokal lainnya, seperti madu kelulut asli Taba Tinggi.
"Kami tidak hanya menjual produk kuliner durian, tetapi juga memperkenalkan madu kelulut asli Taba Tinggi, yang kini menjadi primadona di pasar. Dengan harga Rp. 250.000 per kilogram, madu kelulut ini menjadi produk unggulan yang diproduksi oleh peternak lokal," tambah Hamdan.
Di samping itu, Kelompok Bakung Putih Desa Kepala Curup, Binduriang, juga ikut serta dengan menawarkan kopi bubuk "Kopiku" yang diolah secara tradisional.
"Kopi kami dijual Rp. 100.000 per kilogram, dan keunikannya terletak pada cara pengolahan tradisional menggunakan kuali. Produk ini sudah dikenal luas di kalangan penggemar kopi," ujar Mirawati, perwakilan dari kelompok tersebut.
BACA JUGA:Nyaris Ricuh di Pasar Minggu Bengkulu, Pedagang Tuntut Kepastian Lapak Baru Pasca Penertiban
Keduanya berharap bahwa Festival Durian dan kontes durian ini bisa menjadi agenda tahunan di Kabupaten Rejang Lebong. Selain itu, produk bibit durian pemenang kontes akan dipajang pada acara ulang tahun Kota Curup tahun 2025 mendatang.
"Tentunya ada tujuan dari kontes dan festival durian ini, salah satunya adalah untuk melestarikan durian unggul varietas lokal sehingga tidak punah dan mendorong petani untuk melestarikannya," tutup Hamdan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: