Serangan Hama Tikus, Pemkab Bengkulu Utara Tetap Optimis Produksi Gabah Meningkat

Sekretaris Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Peternakan Bengkulu Utara, Juwita Abadi--Dok/KORANRB.ID
“Kita juga mendorong melalui penyuluh pertanian untuk mendorong peningkatan produksi gabah kering. Apalagi saat ini ada penekanan dari pemerintah pusat untuk masing-masing daerah meningkatkan produksi pangan,” jelas Juwita. Namun, tantangan lain muncul dengan kenaikan harga beras di pasar.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Bengkulu Utara, Sabani, menjelaskan bahwa harga beras di pasar mulai meningkat, seiring dengan dihentikannya program penjualan beras murah dalam rangka Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).
“Harga beras sudah mulai meningkat di pasar-pasar karena memang program jual beras SPHP sudah dihentikan sementara,” ungkapnya.
BACA JUGA:BPOM Temukan 91 Merek Kosmetik Ilegal, Nilai Ekonomi Capai Rp31,7 Miliar
Pemerintah pusat juga menunda penyaluran program beras gratis, yang menyebabkan masyarakat kini membeli beras di pasar tradisional.
“Sesuai dengan harapan pemerintah, hal ini untuk meningkatkan pendapatan petani saat musim panen raya seperti saat ini,” pungkas Sabani.
Dengan adanya berbagai upaya dan program pemerintah, diharapkan sektor pertanian di Bengkulu Utara dapat kembali bangkit dan memberikan hasil yang lebih baik untuk tahun 2025.
Berita ini sudah tayang di KORANRB.ID berjudul : Target Produksi Beras Tahun ini Naik, Petani Keluhkan Serangan Tikus dan Burung
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: