Soft Saving ala Gen Z: Menabung Fleksibel dan Santai, Apa Dampak Positif dan Negatifnya?

Soft saving menjadi salah satu tren di gen z untuk mengelola keuangan dengan santai dan fleksibel --Instagram/zapfinance
RAKYATBENGKULU.COM - Di era digital ini, generasi Z (Gen Z) memiliki cara baru yang lebih santai dan fleksibel dalam mengelola keuangan mereka.
Berbeda dengan generasi sebelumnya yang cenderung fokus menabung untuk masa depan, Gen Z lebih memilih untuk mengalokasikan sebagian besar penghasilannya untuk tujuan jangka pendek yang lebih berkaitan dengan kesejahteraan diri, seperti investasi dalam kesehatan, pendidikan, dan pengalaman hidup.
Istilah "soft saving" pun muncul sebagai cara baru mereka dalam menabung dengan lebih rileks dan tidak terikat pada kewajiban tabungan yang ketat.
Apa Itu Soft Saving?
Soft saving adalah pendekatan menabung yang lebih fleksibel, tidak terbebani dengan target tabungan yang terlalu besar atau ketat.
BACA JUGA:Jelang Ramadhan, Wagub Bengkulu Tinjau Stabilitas Harga Bahan Pokok di Pasar Panorama
BACA JUGA:Pemungutan Suara Ulang di Bengkulu Selatan, Ini Harapan Rifai Tajudin
Gen Z cenderung menyisihkan sebagian kecil dari penghasilannya untuk hal-hal yang mereka anggap penting saat ini, seperti berinvestasi dalam kesehatan (fitness, makanan sehat), pengembangan diri (kursus online, pelatihan), atau pengalaman-pengalaman hidup yang memperkaya (traveling, hobi).
Mereka lebih memprioritaskan kebahagiaan dan kepuasan jangka pendek daripada menunggu bertahun-tahun untuk mencapai tujuan keuangan jangka panjang.
Dampak Positif Soft Saving
1. Fokus pada Kesehatan dan Pengembangan Diri
Dengan menyisihkan dana untuk kegiatan seperti olahraga, makan sehat, atau kursus, Gen Z berinvestasi dalam diri mereka sendiri.
Ini bisa meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan dan mendukung kesejahteraan fisik dan mental.
BACA JUGA:50 Desa di Mukomuko Ajukan Pencairan Dana Desa Tahap Pertama 2025, Ini Harapan DPMD
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: