Deflasi Februari 2025 di Bengkulu, BPS Catat Penurunan Harga Berbagai Komoditas

Kepala BPS Provinsi Bengkulu, Win Rizal--Nova/Rakyatbengkulu.com
BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu melaporkan bahwa pada Februari 2025, Bengkulu mengalami deflasi sebesar 0,57 persen secara month-to-month (m-to-m). Laporan tersebut dirilis pada Senin 3 Maret 2025.
Kepala BPS Provinsi Bengkulu, Win Rizal menyatakan bahwa pada Januari 2025, deflasi m-to-m juga tercatat sebesar 0,57 persen.
Sementara itu, inflasi year-on-year (y-on-y) mencapai 1,26 persen, dan deflasi year-to-date (y-to-d) sebesar 1,16 persen.
Menurut Win Rizal, deflasi pada Februari 2025 terutama dipengaruhi oleh penurunan harga dalam kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar Rumah Tangga, yang menyumbang deflasi sebesar 0,54 persen.
Penurunan tarif listrik menjadi faktor utama dalam kelompok ini, dengan andil yang sama, yakni 0,54 persen.
BACA JUGA:Harga TBS Sawit di Mukomuko Turun Rp30 per Kilogram di Hari Ketiga Ramadan
BACA JUGA:8 Manfaat Berendam Air Es untuk Kesehatan Tubuh, Termasuk Menurunkan Berat Badan
"Sementara itu, inflasi y-on-y bulan Februari 2025 didominasi oleh kelompok yang sama, dengan kontribusi sebesar 2,06 persen. Komoditas utama yang mendorong inflasi di kelompok ini adalah tarif listrik, yang mengalami kenaikan hingga 2,08 persen," jelas Win Rizal.
Selain itu, kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau juga memberikan andil terhadap deflasi sebesar 0,08 persen.
Penurunan harga cabai merah, yang memberikan andil 0,51 persen, serta daging ayam ras yang berkontribusi sebesar 0,27 persen, menjadi komoditas utama dalam kelompok ini.
"Untuk kelompok Perlengkapan, Peralatan, dan Pemeliharaan Rutin Rumah Tangga, kontribusi terhadap deflasi sebesar 0,03 persen, dengan penyumbang utama adalah sabun cair atau cuci piring sebesar 0,02 persen," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: