Tragedi Penembakan Polisi di Lampung: Pesan Terakhir Bripka Petrus yang Bak Firasat

RAKYATBENGKULU.COM - Kepergian Brigadir Kepala (Bripka) Petrus Apriyanto dalam insiden penembakan di Lampung meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan rekan-rekannya. 

Sebelum tewas tertembak saat penggerebekan judi sabung ayam di Kabupaten Way Kanan, Bripka Petrus sempat menyampaikan pesan yang kini bak firasat perpisahan bagi sang istri.

Dalam percakapannya, ia berpesan agar istrinya merawat anak mereka dengan baik.

Bahkan, ia menyampaikan bahwa jika istrinya merindukannya kelak, cukup melihat wajah sang buah hati.

BACA JUGA:Bijak Mengelola Rezeki: Cara Mengatur Keuangan di Bulan Ramadan Agar Tidak Boncos

BACA JUGA:Jelang Lebaran, Pemdes Wonosobo Salurkan BLT DD Tahap Pertama untuk 15 KPM

Kini, pesan tersebut menjadi kenyataan pahit bagi Milda, istri Bripka Petrus, yang harus merawat anak mereka yang masih berusia enam bulan seorang diri.

“Suami saya bilang, ‘Rawatlah anak kita, jika kamu rindu, lihatlah wajahnya.’ Ternyata itu pesan terakhirnya,” ungkap Milda dengan suara bergetar.

Gugur Saat Bertugas, Rencana Pulang Kampung Pun Sirna

Bripka Petrus Apriyanto bukan satu-satunya korban dalam insiden ini. Ia tewas tertembak bersama Kapolsek Negara Batin, Way Kanan, Iptu Lusiyanto, serta Brigadir Dua (Bripda) Ghalib Surya Ganta. 

Mereka kehilangan nyawa saat menjalankan tugas pemberantasan perjudian ilegal yang berujung pada baku tembak.

Sebelum kejadian tragis ini, Bripka Petrus sempat mengungkapkan keinginannya untuk pulang ke kampung halamannya di Palembang dan berkumpul bersama keluarga besar. Namun, harapan itu tak pernah terwujud.

BACA JUGA:Polres Bengkulu Selatan Gelar Apel Pasukan Operasi Ketupat Nala 2025 untuk Pengamanan Idul Fitri 1446HBACA JUGA:Aksi Tolak Revisi UU TNI di Depan Kantor DPRD, Ini Enam Tuntutan dari Mahasiswa Bengkulu

Kakak sepupu korban, Sarprosah (41), mengenang bahwa komunikasi terakhir dengan Bripka Petrus terjadi lima bulan lalu. 

Sumber: