Dugaan Uang Setoran Judi Sabung Ayam di Lampung, Benarkah Jadi Pemicu Penembakan Tiga Polisi?

Tersangka Kasus penembakan yang menewaskan tiga anggota polisi di Way Kanan--Dok/rb
Meski awalnya hubungan keduanya baik, diduga terjadi ketidaksepakatan terkait jumlah setoran yang harus dibayarkan kepada pihak kepolisian.
Beredar informasi dari akun media sosial yang menyebut bahwa Polsek Negara Batin diduga menerima setoran harian sebesar Rp 1 juta dari arena judi sabung ayam.
Selain itu, ada tambahan uang bensin dan rokok yang membuat total setoran mencapai Rp 2,5 juta per hari.
Namun, dalam beberapa waktu terakhir, kepolisian diduga meminta kenaikan setoran hingga Rp 20 juta per hari. Permintaan ini kabarnya tidak dapat dipenuhi oleh pihak pengelola, yang diduga melibatkan oknum TNI.
Ancaman penggerebekan pun muncul, yang akhirnya berujung pada insiden penembakan saat polisi benar-benar melakukan penggerebekan pada Senin (17/3/2025) petang.
BACA JUGA:Tragis! Bayi Laki-Laki Ditemukan di TPU Cahaya Negeri, Polisi Selidiki Pelaku
BACA JUGA:Jepang Jadi Tim Pertama yang Lolos ke Piala Dunia 2026, Indonesia Terpuruk di Sydney
Investigasi Masih Berlangsung
Kodam II/Sriwijaya menegaskan bahwa penyelidikan harus dilakukan secara menyeluruh, tidak hanya terhadap dua anggota TNI yang diduga sebagai pelaku penembakan, tetapi juga terhadap aparat kepolisian yang diduga terlibat dalam praktik perjudian ini.
”Kalau terbukti bersalah, dua anggota TNI yang diduga pelaku penembakan pasti akan mendapatkan hukuman setimpal. Tapi kami harap, pihak lain yang juga terlibat harus diusut dan diberikan hukuman tegas,” tegas Kolonel Eko.
Sejauh ini, investigasi masih berlangsung untuk mengungkap motif sebenarnya di balik insiden berdarah ini.
Dugaan adanya keterlibatan aparat dalam jaringan perjudian menjadi perhatian utama, mengingat praktik ini telah berlangsung lama dan melibatkan transaksi uang dalam jumlah besar.
Pihak kepolisian sendiri belum memberikan pernyataan resmi terkait dugaan setoran dari arena judi sabung ayam.
Namun, kasus ini menunjukkan betapa kompleksnya masalah perjudian ilegal di Indonesia, terutama ketika melibatkan oknum aparat yang seharusnya menjadi garda terdepan dalam penegakan hukum.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: