Awards Disway
HONDA

Simulasi Unjuk Rasa 1 Mei, Polres Rejang Lebong Siapkan Taktik Humanis Hadapi Potensi Demo

Simulasi Unjuk Rasa 1 Mei, Polres Rejang Lebong Siapkan Taktik Humanis Hadapi Potensi Demo

Simulasi Unjuk Rasa 1 Mei, Polres Rejang Lebong Siapkan Taktik Humanis Hadapi Potensi Demo--ist/Rakyatbengkulu.com

Eskalasi Kuning (Peringatan)

Ketika situasi mulai menunjukkan tanda-tanda ketegangan atau keributan, pengamanan ditingkatkan. Pleton Dalmas Awal digantikan oleh Dalmas Lanjut. Tindakan seperti penggunaan gas air mata, pemadaman api, dan penyemprotan dengan mobil water cannon (AWC) dilakukan untuk mengendalikan massa yang mulai anarkis. Jika diperlukan, regu Raimas diterjunkan untuk membubarkan kerumunan secara paksa.

Eskalasi Merah (Huru-hara)

Jika kerusuhan membesar dan tidak terkendali, penanganan dilanjutkan oleh Pleton PHH Brimob. Dalam tahap ini, penggunaan peralatan pengendalian massa yang lebih berat dilakukan demi memulihkan keamanan. Strategi penanganan lebih ketat diterapkan untuk melindungi publik dan fasilitas umum.

Kapolres memastikan seluruh rangkaian simulasi berjalan sukses dan lancar.

“Kegiatan simulasi ini selesai dengan aman dan kondusif, sesuai dengan harapan kami. Ini adalah latihan yang sangat penting agar kami bisa menghadapi kemungkinan yang ada dengan persiapan yang matang,” papar Kapolres.

BACA JUGA:Ketum PWI Pusat Hendry Ch Bangun: Biarkan Polisi Menilai, Jangan Buat Opini yang Menyesatkan

BACA JUGA:7 Jabatan Eselon II di Bengkulu Selatan Kosong, Pengisian Tunggu Persetujuan Mendagri

Ia kembali menekankan pentingnya pendekatan yang mengedepankan rasa hormat terhadap masyarakat.

“Setiap tahapan dalam penanganan unjuk rasa harus tetap mengutamakan rasa hormat terhadap hak asasi manusia. Kami harus tetap humanis, tidak arogan, dan mengutamakan dialog,” sambung Kapolres.

Simulasi ini juga melibatkan berbagai polsek di wilayah hukum Polres Rejang Lebong, antara lain Polsek Selupu Rejang, Polsek Bermani Ulu, dan Polsek Sindang Kelingi. Keterlibatan mereka menunjukkan sinergi dan koordinasi yang solid antara jajaran kepolisian dalam menghadapi potensi situasi darurat di lapangan.

AKBP Florentus Situngkir berharap bahwa melalui simulasi ini, kepercayaan publik terhadap institusi kepolisian semakin meningkat. Selain itu, pelatihan ini juga diharapkan mampu membangun hubungan yang lebih baik antara aparat dan masyarakat.

BACA JUGA:DPR Awasi Ketat Dana Transfer ke Daerah, Komisi II Soroti Kinerja BUMD hingga Tenaga Honorer

BACA JUGA:BRI Catatkan Laba Rp13,8 Triliun di Tengah Dinamika Ekonomi Global

“Simulasi ini juga merupakan bagian dari kesiapan Polres Rejang Lebong dalam mengantisipasi Hari Buruh Internasional, yang dikenal dengan potensi demonstrasi besar. Dengan adanya persiapan yang matang, Polres Rejang Lebong berharap dapat menjaga situasi tetap aman, tertib, dan kondusif untuk seluruh masyarakat,” demikian Kapolres.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait